Hamzah Haz Jamin Penangguhan Ivan

Hamzah Haz Jamin Penangguhan Ivan

[caption id="attachment_100746" align="aligncenter" width="100%"]Wakil Presiden periode 2001-2004 Hamzah Haz (tengah) meninggalkan Polda Metro Jaya usai menjenguk anaknya Ivan Haz di Jakarta, Rabu (2/3/2016). Ivan Haz yang merupakan anggota DPR dari Fraksi PPP ditahan atas kasus dugaan penganiayaan pembantu rumah tangganya.--FOTO : MUHAMAD ALI/JAWAPOS Wakil Presiden periode 2001-2004 Hamzah Haz (tengah) meninggalkan Polda Metro Jaya usai menjenguk anaknya Ivan Haz di Jakarta, Rabu (2/3/2016). Ivan Haz yang merupakan anggota DPR dari Fraksi PPP ditahan atas kasus dugaan penganiayaan pembantu rumah tangganya.--FOTO : MUHAMAD ALI/JAWAPOS[/caption] Ingin Berdamai seperti Kasus Masinton JAKARTA- Mantan Wakil Presiden Hamzah Haz benar-benar tidak tega melihat anaknya, Fanny Safriansyah  alias Ivan Haz, digelandang polisi menuju ruang tahanan. Dia kemarin (2/3) mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk menjenguk tersangka penganiayaan asisten rumah tangga tersebut. Pertemuan mengharukan ayah-anak tersebut berlangsung sekitar dua jam. Hamzah datang sekitar pukul 13.50 dan keluar lagi sekitar pukul 15.50. Dia ditemani istri dan dikawal dua personel Paspampres berbaju batik merah. Tak lama, kuasa hukum Ivan, Tito Hananta Kusuma, yang sudah lebih dulu tiba di kantor Ditreskrimum datang menghampiri ayah kliennya tersebut. Langkah kaki Hamzah Haz tampak tertatih.     Sesekali Tito membantunya berjalan ketika meniti anak tangga. "Mudah-mudahan saya kuat menghadapi ini ya," ujar Hamzah Haz setelah menjumpai anaknya. Menurut dia, kondisi Ivan sekarang dalam keadaan sehat. Pada pertemuan itu, Hamzah Haz berpesan pada Ivan untuk tabah dalam menghadapi masalah. "Kehidupan itu berubah ya, nak," ujar Hamzah dengan nada terbata-bata. Sementara itu, Tito mengatakan bahwa kedatangan Hamzah Haz kemarin sebagai bentuk perhatian orang tua terhadap anaknya. Dengan kedatangan itu, Hamzah Haz meminta Ivan untuk tetap berkoordinasi dengan pihak keluarga, partai, dan penasehat hukum. Kedatangan Hamzah Haz juga bermaksud untuk menangguhkan penahanan Ivan Haz di Diretkrimum. Seluruh keluarga siap menjamin jika Ivan tidak akan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti. Tidak hanya keluarga, anggota sesama fraksi PPP di DPR, dan kuasa hukum pun akan menjamin penangguhan penahanan Ivan. "Penjaminnya tentu Pak Hamzah Haz sendiri, keluarga, kuasa hukum, dan konstituen," ujar Tito. Dia melanjutkan, semua tersangka berhak mendapatkan penangguhan. Penangguhan Ivan, lanjut Tito, untuk menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat. Pihak kuasa hukum berharap ada mediasi antara Ivan dan Toipah, mantan pembantunya. Selain itu, dia juga berharap jika Ivan mendapat persamaan hukum seperti kasus Masinton Pasaribu, anggota Komisi III DPR dengan asistennya Dita Aditya. "Kalau mereka bisa berdamai kenapa Ivan enggak," ujarnya. Padahal, kasus mereka ditangani oleh lembaga bantuan hukum yang sama. Dia melanjutkan, harapannya LBH menangani kasus pelaku dengan membuka akses untuk bermusyawarah. "Secara pribadi Ivan telah meminta maaf pada Toipah," lanjutnya. Mengenai tindakan hukum yang berlangsung, pihak Ivan akan mendatangkan saksi ahli di bidang kedokteran untuk membandingkan hasil visum. Menurutnya, luka yang ada di tubuh Toipah bisa jadi akibat tindakan lain. Pada waktu yang bersamaan di September 2015, Toipah loncat dari pagar setinggi 2 meter dari apartemen Ivan Haz. "Nah itu ada luka, tapi karena apa? Jatuh atau bukan?" Tanyanya. Sebelum kasus ini mencuat, Ivan sering bergonta-ganti pembantu sebanyak 20 kali. Menurut Tito itu merupakan hal yang lumrah. "Situasinya berbeda, tapi dia memperlakukan keluarga dengan baik," ucapnya. (gin/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: