Goa Lawa Purbalingga (Golaga) Tampil Beda

Goa Lawa Purbalingga (Golaga) Tampil Beda

Tawarkan Wisata Dalam dan Luar Goa PURBALINGGA- Objek wisata Goa Lawa Purbalingga (Golaga) kini tampil lebih menarik. Perubahan dilakukan sejak dari pintu masuk objek wisata yang ada di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, hingga dalam goa. Pasca dibenahi, 14 Juni mendatang, objek wisata Goa Lawa sudah bisa dikunjungi. Tim Kreatif Pembenahan Golaga, Drs M Hartono mengatakan, daya tarik yang dibenahi dan akan dijual ke wisatawan yakni pesona di dalam goa. Seperti pesona budaya, pesona koloni kelelawar, pemanfaatan ruangan goa untuk pertemuan. BEDA : Tampilan dalam objek wisata Goa Lawa pasca dibenahi terlihat eksotik dengan penataan lampu yang diprediksi bisa menarik pengunjung.ISTIMEWA Kemudian pesona di luar goa, dengan rencana membangun resort eksklusif di atas pohon, tree restaurant (restoran pohon), meeting room pohon kapasitas 20-50 orang, camping tree, zip bike tree, tree top dan dilengkapi mushola pohon kapasitas 10 – 15 orang. “Untuk resort eksklusif di atas pohon, akan menjadi resort eksklusif satu-satunya di Indonesia. Villa-villa kayu unik sebanyak 30 unit dibangun di atas pohon sekitar 30 unit. Antara satu villa dengan lainnya dihubungkan dengan jembatan gantung,” kata Hartono yang juga Direktur Perusahaan Daerah (PD) Owabong. Daya pikat lain di luar goa yang akan dibangun yakni ski rumput (grass ski), yang memanfaatkan kontur lahan menurun dari mulut goa, gardu pandang yang memanfaatkan ketinggian pohon untuk menikmati pemandangan eksotik kota Purbalingga. Kemudian akan dibangun museum kelelawar, penangkaran kelelawar, dan interactive mini zoo. “Meski sudah dibuka 14 Juni mendatang, revitalisasi masih dilakukan. Kami terus melakukan pembenahan sembari melayani pengunjung,” tuturnya, Minggu (10/6). Terpisah, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Ir Prayitno MSi mengatakan, Goa Lawa Purbalingga sejak diresmikan sebagai lokasi wisata tahun 1979 silam, perkembangannya stagnan. Daya pikatnya hanya suasana alam dan bebatuan serta lorong-lorong goa yang terkesan gelap. Jumlah pengunjungnyapun setiap tahun rata-rata dibawah 60 ribu wisatawan. “Dengan pembenahan yang dilakukan, daya pikat yang dijual tidak saja hanya di dalam goa saja, tetapi juga rangkaian daya pikat di luar goa. Seperti sejarah budaya, mitologi, dan lingkungan. Golaga nantinya juga terkoneksi dengan daya tarik wisata di sekitarnya, seperti wisata pendakian keluarga di Bambangan, dan wisata keluarga di Agro Wisata Serang,” tuturnya. Prayitno mengatakan, target pembenahan Golaga tahap awal akan selesai pada pertengahan Juni 2018. “Dengan pembenahan, Golaga bisa menjadi daya tarik wisata berkelas. Ditargetkan akan dikunjungi lebih dari 200 ribu wisatawan per tahunnya,” kata Prayitno. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: