Saat Pilgub, TPS Rawan Terjadi Kecurangan

Saat Pilgub, TPS Rawan Terjadi Kecurangan

PURBALINGGA - Petugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) diminta bersikap netral dan jeli dalam melakukan tugasnya. Pasalnya, di TPS rawan terjadi kecurangan selama proses Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018. Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Purbalingga Joko Prabowo mengatakan, masing-masing TPS memegang peran penting dalam kesuksesan penyelenggara Pilgub. Banyak tindakan kecurangan yang bisa terjadi di TPS, sehingga petugas harus jeli. PELANTIKAN : Sebanyak 1.655 petugas pengawas TPS dilantik. Mereka diminta netral dan jeli saat melakukan pengawasan.ADITYA/RADARMAS “Setelah dilantik, petugas bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya. Kami minta untuk netral dan juga jeli dalam melakukan pengawasan," ujarnya. Dia menjelaskan, kertas suara, kotak suara, dan dokumen lain berada di TPS. "Untuk itu, TPS menjadi titik yang dinilai rawan. Jadi kejelian petugas sangat penting,” tegasnya. Di Kabupaten Purbalingga terdapat 1.655 petugas pengawas TPS. Mereka dilantik secara serentak pada Senin (4/6) lalu. Mereka juga sudah mendapatkan pembekalan oleh Panwaslu dalam menjalankan tugasnya. "Hari ini (kemarin, red) mulai dilakukan bimbingan teknik,” katanya. Lebih lanjut Joko mengatakan, tugas petugas TPS diantaranya pengawasan hari masa tenang kampanye, pengawasan persiapan menuju pemungutan suara, pengawasan saat pemungutan suara di TPS, hingga pengawasan pelaksanaan penghitungan suara. “Selain itu, pengawas TPS juga akan melakukan pengecekan atas ketidaksesuaian penghitungan suara di TPS, pengawasan penggunaan hak pilih, tata cara penggunaan surat suara, dan hasil penghitungan suara," tuturnya. (tya/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: