Pembangunan Jembatan Tegalpingen-Pepedan Akhirnya Dilanjutkan

Pembangunan Jembatan Tegalpingen-Pepedan Akhirnya Dilanjutkan

PURBALINGGA - Setelah sempat mangkrak karena putus kontrak, pembangunan Jembatan Tegalpingen-Pepedan dilanjutkan tahun ini. Kepastian tersebut terjadi setelah pembangunan lanjutan jembatan penghubung Kecamatan Pengadegan dan Kecamatan Karangmocol, selesai dilelang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Priyo Satmoko mengatakan, pembangunan lanjutan jembatan Pepedan-Tegalpingen, saat ini sudah terlelang. Pemenang lelang jembatan dengan nilai pagu Rp 6,294 miliar yakni PT Rekaya Semesta Utama dari Jakarta Pusat. SEGERA DILANJUTKAN : Pembangunan Jembatan Tegalpingen-Pepedan sebelum dinyatakan putus kontrak pada tahun lalu. Saat ini, pembangunan lanjutan jembatan sudah terlelang dan akan segera dikerjakan. DOK RADARMAS "Saat ini tinggal pelaksanaan pembangunannya saja. Sesuai instruksi bupati, kami juga minta agar ada percepatan pembangunan kepada pihak kontraktor," katanya. PT Rekaya Semesta Utama menjadi pemenang lelang setelah memberikan penawaran terendah dengan nilai Rp 5,035 miliar. Mereka mengalahkan penawar lainnya, PT Sambas Wijaya, yang gagal memenuhi kualifikasi karena tidak memiliki surat dukungan pengadaan rangka baja seperti yang disyaratkan. Dia menambahkan, selain Jembatan Tegalpingen-Pepedan, proyek rekonstruksi jembatan Kali Kuning, Kecamatan Karanganyar juga sudah terlelang dengan anggaran Rp 1,57 miliar lebih. Separuh badan sisi selatan jembatan, mengalami kerusakan akibat diterjang arus sungai pada tahun lalu. "Jembatan sisi utara masih bisa dilalui kendaraan walaupun bergantian. Rekonstruksi jembatan sudah terlelang, tinggal pengerjaannya saja," katanya. Sementara itu, terlelangnya proyek lanjutan jembatan setelah tahun lalu terjadi putus kontrak, mendapat sorotan legislatif. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga, Adi Yuwono. Pihaknya mendorong agar pembangunan jembatan bisa dikerjakan tepat mutu dan tepat waktu. Sehingga kejadian putus kontrak seperti tahun lalu tidak terulang lagi. "Jembatan ini sangat vital," ujarnya. Seperti diketahui, Jembatan Tegalpingen-Pepedan dibangun di atas Sungai Gintung yang menghubungkan Desa Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan dengan Desa Pepedan, Kecamatan Karangmoncol. Proyek senilai Rp 28 miliar berasal dari bantuan gubernur (bangub) gagal diselesaikan, karena berbagai kendala teknis. Hingga akhir masa kontrak Desember lalu, pembangunan jembatan baru mencapai 90,277 persen. (tya/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: