UTD PMI Purbalingga Alami Krisis Stok Darah

UTD PMI Purbalingga Alami Krisis Stok Darah

PURBALINGGA - Stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purbalingga menipis, Senin (7/5). Sehingga butuh banyak pendonor untuk mencukupi stok darah. Pasalnya, permintaan darah terus ada dari RSUD dr Goeteng Taroenadibrata dan rumah sakit lainnya di Purbalingga. Petugas Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela (P2D2S) UTD PMI Kabupaten Purbalingga Kukuh Cahya Urip mengatakan, stok darah secara keseluruhan hanya tinggal 125 kantong darah. Padahal untuk amannya, stok darah minimal 175 kantong darah per hari. DONOR DARAH : Kegiatan donor darah masal yang digelar berbagai komunitas warga, kemarin.ADITYA/RADARMAS Dia menjelaskan, stok darah yang sudah masuk kategori krisis adalah golongan darah B dan O. Golongan darah B stoknya hanya 18 kantong, golongan darah O tercatat hanya 17 kantong. "Golongan darah tersebut, stoknya sudah masuk kategori kuning," katanya. Meski belum masuk kategori kuning dan masih masuk kategori hijau atau aman, stok darah golongan AB juga tercatat hanya 10 kantong. Sedangkan, golongan darah A stoknya masih cukup, yakni 80 kantong. "Untuk mengatasi krisis darah, kami pro aktif mengingatkan pendonor darah sukarela yang sudah waktunya donor, untuk mendonorkan darahnya ke UTD PMI atau lokasi donor darah masal," ujarnya. Dia menambahkan, UTD PMI Kabupaten Purbalingga memiliki SMS gateway, yang akan langsung memberitahukan kepada pendonor melalui nomor handphone-nya. Sehingga pendonor darah sukarela bisa langsung mendonorkan darahnya. “Darah bisa bertambah jika banyak yang melakukan kegiatan donor darah dan PMI Purbalingga bisa terbantukan,” imbuhnya. Menurutnya, UTD PMI telah memiliki pendonor darah sangat siap jika diperlukan. Namun, setelah mendonor ada jarak waktu sekitar dua bulan bagi pendonor untuk istirahat. Sehingga sangat dibutuhkan kegiatan sosial yang seperti kegiatan donor darah. Dia menambahkan, krisis stok darah akan kembali terjadi pada bulan Ramadan. "Pada bulan puasa, hampir 90 persen tempat kegiatan donor menunda donor darahnya," lanjutnya. (tya/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: