Anggaran Pengembangan Bendung Slinga Diambil Alih Pusat
PURBALINGGA- Realisasi pengembangan Bendung Slinga di Kecamatan Kaligondang bakal dimulai tahun ini, melalui pengadaan lahan. Anggaran pengembangan hingga pengadaan tanah serta fisik, diambil alih pemerintah pusat melalui BUMN yang ditunjuk pemerintah. “Jadi MoU yang awal yaitu berbagi anggaran dicabut, lalu pusat yang akan memfasilitasi semua. Tahun ini, pihak BUMN sudah berada di Purbalingga. Mereka siap merealisasikan tahapan pengembangan Daerah Irigasi (DI) Slinga,” tutur Kepala DPUPR Priyo Satmoko, Kamis (22/3). DIKEMBANGKAN : Bendung Slinga bakal dikembangkan tahun ini agar lebih maksimal fungsinya.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS Priyo menuturkan, selama ini luasan oncoran lebih dari 5.000 hektar tidak mampu ditanggung dengan kondisi keuangan daerah. Selain itu, pusat sudah menyatakan mampu dan bersedia merealisasikannya. Tahun sebelumnya, tahapan realisasi pengembangan bendung Slinga sudah mencapai dokumen Amdal dan dokumen revisi desain dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Yogyakarta dan konsultan yang ditunjuk rampung. “Kalau bangunan seperti saat ini yang tanpa pintu air lainnya, maka sayang sekali. Karena berpengaruh pada luas oncoran irigasi atau air ke area pertanian. Nantinya kalau sudah rampung, aliran irigasi bisa sampai Kecamatan Kemangkon,” tuturnya. Sebelumnya, untuk pengembangan direncanakan akan ada pembagian anggaran. Kabupaten Purbalingga kebagian anggaran 25 persen. Anggaran diluar untuk pengadaan lahan melalui pembebasan tanah. Saat ini luasan oncoran air untuk persawahan dari Bendung Slinga hanya sekitar 500 hektare. Padahal target jika sudah pengembangan kembali, mencapai 6 ribu hektare lebih. Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Ir Lily Purwati sangat berharap bendung Slinga bisa lebih dibenahi. Karena luasan oncoran sangat diperlukan untuk lahan pertanian, dan bisa mencapai ribuan hektare sampai ke bebebrapa kecamatan. (amr/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: