10 Desa di Purbalingga Masuk Kategori Gizi Buruk
Fokus Penanganan Stunting PURBALINGGA - Hingga tahun ini Kabupaten Purbalingga masih memprioritaskan penanggulangan gizi buruk di 10 desa. Bahkan Kabupaten Purbalingga saat ini berada di peringkat tiga dari 11 Kabupaten yang berada di Jawa Tengah untuk prioritas penanganan gizi buruk di seluruh Indonesia. “Dari 100 Kabupaten Prioritas di Indonesia, 11 diantaranya merupakan Kabupaten di Jawa Tengah. Purbalingga masuk di peringkat 3 dari 11 Kabupaten yang ada di Jawa Tengah setelah Kabupaten Brebes dan Pemalang,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, drg Hanung Wikantono MPPM, saat Sosialisasi dan Advokasi POPM Kecacingan Tingkat Kabupaten Purbalingga Tahun 2018 di Bale Apoeng Purbalingga, belum lama ini. Kurangnya asupan gizi menjadi salah satu penyebab adanya stunting, yaitu pertumbuhan tidak maksimal pada anak disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Stunting terjadi sejak dalam kandungan dan akan muncul saat anak berusia dua tahun. “Stunting adalah masalah kurang gizi kronis akibat pemberian makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Pemerintah terus melakukan upaya penanggulangan hingga ke tingkat bawah,” tambahnya. Stunting yang terjadi dengan indikator mengacu pada berat badan yang berbanding terbalik dengan usia. Stunting menyebabkan tumbuhkembang seseorang tidak sesuai dengan orang-orang seusianya. “Tidak sekedar itu, stunting juga dapat mengakibatkan seseorang mudah sakit, berkurangnya kognitif, fungsi tubuh tidak seimbang dan postur tubuh tidak maksimal saat dewasa,” rinci Hanung. Pemkab Purbalingga mengaku ada 10 desa yang menjadi prioritas penanggulangan stunting. Diantaranya Desa Pelumutan Kecamatan Kemangkon, Desa Cilapar, Desa Brecek dan Desa Sempor Lor di Kecamatan Kaligondang. “Penanggulangan stunting juga dilakukan di Desa Candinata Kecamatan Kutasari, Desa Kradenan, Desa Selaganggeng dan Desa Sangkanayu di Kecamatan Mrebet, Desa Bantarbarang Kecamatan Rembang serta Desa Kalitinggar Kecamatan Padamara,” paparnya. Lebih lanjut dikatakan, stunting dapat dicegah sebelum terjadi pada anak. Penanganannya mulai dari gaya hidup sehat, pemberian gizi yang baik, kontrol kesehatan dan tumbuhkembang anak serta imunisasi. Sebenarnya, yang justru penting yaitu pemenuhan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan bayi dengan memperhatikan kecukupan gizi selama kehamilan, memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan, serta memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) sesuai kecukupan gizi anak. “Bagi anak yang sudah terlanjur terkena stunting, dapat diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pemulihan, stimulasi pengasuhan dan pendidikan berkelanjutan,” tegasnya. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: