Jembatan Alternatif Karanganyar-Kertanegara Purbalingga Ambles

Jembatan Alternatif Karanganyar-Kertanegara Purbalingga Ambles

Penghubung Dua Kecamatan PURBALINGGA – Hujan deras pada Rabu (21/2) sore hingga dini hari, menyebabkan jembatan alternatif penghubung Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Kertanegara ambles. Selain itu dapur milik Dasirin, warga Desa/Kecamatan Karanganyar tergerus longsor. Jembatan alternatif berasa di Dusun 1, Desa Kaliori, Kecamatan Karanganyar. Jembatan yang menjadi penghubung Desa Kaliori dengan Desa Mergasana Kecamatan Kertanegara, diketahui ambles pada pagi hari. AMBLES : Salah satu warga nekat melewati jembatan alternatif yang ambles dengan menggunakan sepeda motor, Kamis (22/2). Bawah, anggota TNI dan warga gotong royong membuat penahan tebing setelah dapur milik Dasirin di Desa Karanganyar tergerus longsor.ISTIMEWA Kepala Desa Kaliori, Ada Subarkat mengatakan, hujan deras mengakibatkan air Sungai Pengurut meluap. Arus deras menghantam sisi kanan dan kiri sambungan jembatan, dan mengakibatkan jembatan ambles. Akibatnya, kendaraan roda empat atau lebih tak bisa melewati jembatan dan harus memutar sekitar 7 kilometer dari Kaliori ke Mergasana atau sebaliknya. “Banyak yang nekat tetap lewat, terutama pengendara sepeda motor. Kalau pakai mobil tidak bisa lewat,” katanya. Subarkat berharap jembatan yang dibangun pada tahun 2014 segera diperbaiki. Pasalnya, jembatan bisa mempersingkat perjalanan. “Meski jembatan alternatif, tapi jalur ini vital bagi warga Karanganyar maupun Kertanegara. Mudah-mudahan cepat diperbaiki secara total, agar aktivitas warga kembali normal,” kata Subarkat. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purbalingga dibantu Pemerintah Desa dan swadaya dari masyarakat, akan melakukan penanganan sementara dengan pembangunan jembatan darurat. Yakni dengan membuat jembatan dari kayu gelugu yang ditutup krapyak bambu. “Jembatan darurat nanti bisa dilalui pejalan kaki, sepeda, dan sepeda motor. Kendaraan roda empat atau lebih harus memutar,” ujar Anggota BPBD Purbalingga, Turiman. Untuk perbaikan total jembatan yang memiliki panjang sekitar 5 meter dan lebar empat meter, Subarkat menuturkan, akan berkoordinasi dengan pemdes dan dinas terkait. “Nanti kita kaji dulu, apakah cukup penanganan dari BPBD atau harus renovasi total. Karena jalur ini merupakan akses utama bagi desa-desa di perbatasan kecamatan,” katanya. Sementara itu, dapur milik Dasirin, warga Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar tergerus longsor, Kamis (22/2) dini hari. Hujan deras mengakibatkan tanah di bawah pondasi longsor. “Kejadiannya sekitar jam 02.00. Tanah dibawah dapur longsor bertahap sekitar tiga kali,” ujarnya. Longsornya dapur membuat ketiga anggota keluarga Dasirin tidak bisa tidur nyenyak. Pagi harinya, pemilik rumah dan warga melaporkan kejadian tersebut kepada pemdes. Danramil 12/Karanganyar Kapten Inf Suhadi melalui Babinsa Desa Karanganyar Serda Agus Riyadi mengungkapkan, anggota Koramil dan warga melakukan gotong royong dari pagi hingga siang hari. Penanganan sementara berupa pembuatan penahan tebing menggunakan bambu agar tidak terjadi longsor susulan. Suhadi berharap, warga di desa binaannya mendapatkan bantuan pembuatan talud. “Kami sudah koordinasin dengan desa dan BPBD. Nanti akan dikirimkan permohonan bantuan bronjong dan keperluan lain untuk pembuatan talud," ujarnya. Serda Agus menambahkan, Desa Karanganyar rawan terjadi longsor. Sebelumnya, dua rumah warga terkena longsor dan beberapa bulan sebelumnya bahkan satu warga harus direlokasi. “Berjarak dua rumah dari Dasirin, sudah ditempati warga yang relokasi akibat longsor. Ke depan akan dilakukan pemetaan kerawanan, agar bisa diupayakan pencegahan bencana longsor,” tuturnya. (gal/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: