Daerah Purbalingga Kota Ditarget Zero Sampah
PURBALINGGA - Median Jalan Jenderal Soedirman saat ini jadi tempat sampah dadakan. Kondisi ini membuat Dinas Lingkungan Hidup gerah, apalagi dengan banyaknya keluhan dari masyarakat. Untuk itu, dua hari terakhir DLH mulai memasang tong sampah di sejumlah jalan protokol, termasuk di Jalan Jenderal Soedirman. "Sebanyak 200 unit tong sampah mulai kami tempatkan di sejumlah jalan protokol," kata Kepala DLH Kabupaten Purbalingga Ir Sigit Subroto MT, Kamis (25/1). BEBAS SAMPAH : Jalan protokol salah satunya Jalan Jendral Soedirman ditargetkan jadi wilayah zero sampah sehingga tak ada lagi sampah berserakan seperti di median Jalan Jensoed. Selain itu DLH mendorong masyarakat untuk mandiri pengelolaan sampah dengan cara memberi bantuan komposter.ADITYA/RADARMAS Dia berharap dengan ditempatkannya tong sampah di Jalan Jenderal Soedirman, Jalan MT Haryono dan Jalan Ahmad Yani, masalah sampah teratasi. Sebab, wilayah perkotaan ditargetkan menjadi wilayah zero sampah berserakan. Sigit menuturkan, target DLH tahun ini yakni tak lagi ditemukan sampah berserakan di wilayah kota. Sigit akan melakukan banyak inovasi, termasuk menempatkan tempat sampah di sejumlah totoar jalan protokol. Kasi Pengelolaan Sampah DLH Catur Kurniawan menambahkan, pihaknya juga akan membenahi pengelolaan sampah. Dari desain yang telah dibuat, trotoar di jalan protokol merupakan daerah zero tong sampah atau tidak boleh ada tempat sampah. "Kami akan memberdayakan pemungut sampah yang ada di setiap RW untuk mengambil sampah milik warga di sepanjang ruas jalan tersebut. Teknisnya tengah kami susun, sehingga di sepanjang ruas jalan tak ditemukan lagi tong sampah di trotoar. Tetapi ada di halaman masing-masing toko atau rumah milik warga," jelasnya. Sementara itu terkait pemberian bantuan komposter untuk sekolah, pondok pesantren dan bank sampah, Sigit mengungkapkan, hal itu terkait dengan program DLH untuk bisa menjadikan lembaga-lembaga tersebut mandiri dalam pengelolaan sampah. "Kami berharap dengan diserahkannya bantuan komposter, lembaga-lembaga tersebut bisa mengubah sampah organik menjadi kompos untuk kemudian dimanfaatkan oleh lembaga tersebut," jelasnya. Total ada 300 unit komposter yang diserahkan DLH kepala sekolah, pondok pesantren dan bank sampah tersebut. Ada 13 lembaga yang menerima bantuan komposter. (tya/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: