Harga Beras di Purbalingga Makin Mahal
Premium Capai Rp 13.500 PURBALINGGA – Harga beras di tingkat eceran mengalami kenaikan. Padahal tahun 2017, Purbalingga surplus beras hingga 53 ribu ton. Di Kios Agus Pasar Segamas, harga beras premium naik dari Rp 11.500 menjadi Rp 13.500. Sementara beras medium Rp 12.500 dari sebelumnya Rp 10 ribu, dan beras sumbang sekitar Rp 9.500 dari harga semula Rp 7.000. NAIK TERUS : Harga berbagai jenis beras di tingkat eceran mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Sejak Desember hingga saat ini, kenaikan rata-rata sudah mencapai Rp 2.000.GALUH WIDOERA/RADARMAS “Dari bulan Desember sampai awal tahun ini harga naik bertahap sekitar Rp 500, sampai sekarang sudah naik rata-rata Rp 2.000,” tuturnya. Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Johan Arifin mengatakan, terus memantau harga kebutuhan pokok masyarakat di awal tahun. Dia menilai, setiap kenaikan harga berawal dari kelangkaan beras di tingkat distributor. “Dari bulan Desember sudah gencar dilakukan operasi pasar. Bulog juga sudah melakukan operasi pasar di tingkat distributor agar harga kembali normal. Tapi seperti dilihat, di tingkat eceran harga beras masih tinggi,” katanya. Kenaikan harga beras berbanding terbalik dengan swasembada yang diraih para petani di Purbalingga. Namun, surplus beras tidak memberikan efek pada kenaikan harga beras. Seperti diketahui, tahun 2017, Purbalingga surplus beras hingga 53.381 ton beras. Dari areal panen sekitar 42.119 hektare, produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 234.681 ton, atau setara dengan 132.759 ton beras. “Kebutuhan masyarakat Purbalingga selama satu tahun sekitar 79.378 ton ,sehingga masih ada surplus sekitar 40 persen beras,” terang Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga Ir Lily Purwati. (gal/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: