Belasan Rumah di Kemangkon Terancam Erosi

Belasan Rumah di Kemangkon Terancam Erosi

Di Desa Kalialang PURBALINGGA - Belasan rumah milik warga RT 09 dan RT 10 RW 4 Desa Kalialang, Kecamatan Kemangkon, terancam erosi Sungai Klawing. Empat rumah diantaranya sudah sangat terancam karena jarak rumah dengan bibir tebing Sungai Klawing sudah mencapai sekitar 10 meter. Pemerintah desa berharap, hal ini dapat diatasi agar warga selamat dari bahaya erosi. Pj Sekdes Kalialang Kecamatan Kemangkon, David Ervin Hanantoro mengatakan, tanah warga sudah banyak yang terkikis erosi. Kalau diukur, sudah ada lima hingga tujuh meter lahan warga yang ambrol sepanjang kurang lebih 50 meter di sepanjang bibir tebing Sungai Klawing. BAHAYA : Erosi Sungai Klawing mengancam puluhan rumah di Desa Kalialang.BUDI CAHYO UTOMO/RADARMAS "Tiang pancang penahan arus sungai juga sudah banyak yang rusak. Tiang pancang ini nampaknya kurang efektif menahan erosi," tutur David. Ketua RT 9 RW 4 Miswanto menjelaskan, empat rumah yang kondisinya mengkhawatirkan milik Darkim, Samino, Sukirno, dan Tawiarji. Rata-rata rumah sudah dibangun permanen. "Ada juga rumah yang terpaksa dibongkar dan ditinggalkan penghuninya," ungkapnya. David mengatakan, Pemerintah Desa Kalialang sebenarnya sudah menyediakan lahan untuk relokasi jika warga ingin direlokasi. Namun karena rumah yang dihuni saat ini merupakan rumah permanen, warga tidak berminat untuk pindah. Pihaknya mengharapkan ada penanganan agar erosi tidak terus menggerus lahan warga. "Baiknya memang dibangunkan bronjong. Namun, biayanya cukup tinggi. Kami merencanakan menanam tanaman yang bisa untuk menahan erosi seperti tanaman mangrove. Namun perlu penelitian lebih lanjut apakah tanaman mangrove cocok ditanam di perairan tawar. Atau ditanam tanaman lain yang cocok," tambahnya. Selain berfungsi sebagai penahan tebing, tanaman di pinggir sungai dapat mendukung pelestarian ikan sungai serta bisa menjadi wahana wisata tepi sungai yang menarik. (bdg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: