Ebiet Komunikasi dengan Bahasa Banyumasan
PURBALINGGA - Kehadiran Ebiet G Ade dengan sejumlah tembang lawasnya, mampu menghipnotis tamu undangan yang hadir dalam acara malam resepsi peringatan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga ke 187, Senin (18/12) malam. Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM dan tamu undangan yang hadir larut dalam irama balada yang mengalir melalui suara penyanyi bernama lengkap Ebiet Ghofaar Ade. Penyanyi asal Wanadadi, Banjarnegara ini berkomunikasi dengan audiens menggunakan bahasa Banyumasan. Hal itu semakin membuat hangat acara yang juga dihadiri Komunitas Membumi Bersama Ebiet G Ade atau Members Ega, yang hadir tak hanya datang dari Purbalingga. Tetapi juga dari Banyumas, Purwokerto, Banjarnegara dan Kebumen. MEMUKAU : Ebiet G Ade tampil memukau dengan lagu-lagu andalannya di acara malam resepsi peringatan hari jadi, Senin (18/12) malam.ADITYA/RADARMAS Ebiet menjelaskan, dia berani berbahasa Banyumasan ketika tampil di Purbalingga, Banyumas dan Banjarnegara. “Kalau tampil di luar kabupaten lain, nanti mbok saya dikira gendeng (gila, red). Hari ini saya test case juga, namun saya tetap bangga dengan Bahasa Banyumasan. Tepuk tangan untuk Bahasa Banyumasan,” ujarnya. Sementara itu, Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM mengingatkan kepada pejabat untuk terus melayani masyarakat. Pejabat bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani masyarakat. Pejabat juga harus sering turun ke masyarakat untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi. Sehari sebelumnya, warga berebut tiga gunungan yang dikirab dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga ke 187. Rebutan gunungan digelar di depan Kantor DPRD Purbalingga. Gunungan yang terbuat dari hasil bumi dan jajanan pasar diperebutkan karena warga percaya hasil bumi bisa membawa berkah. Sebelum diperebutkan warga, tiga gunungan dikirab dari Pendapa Dipokusumo ke Kantor DPRD Purbalingga. Tiga gunungan tersebut, sempat dibawa mengelilingi alun-alun. (tya/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: