Klaim Keramik Sudah Sesuai Standar

Klaim Keramik Sudah Sesuai Standar

PURBALINGGA - Masyarakat mengeluhkan trotoar baru di Jalan Jenderal Soedirman. Banyak keluhan muncul, salah satunya kondisi trotoar yang licin dan membahayakan pejalan kaki. Seperti yang dituturkan Kholis, warga Kelurahan Purbalingga Lor. Dia mengaku, saat berjalan di trotoar, istrinya sempat terpeleset karena licin. "Saat itu kondisi trotoar jalan baru saja diguyur hujan," ungkapnya. ANTI SLIP : Keramik trotoar di Jalan Jendral Soedirman yang dikeluhkan karena licin, diklaim dinas sudah sesuai dengan standar. Bahkan trotoar dijamin anti licin.ADITYA/RADARMAS Meski ada keluhan, namun pemkab mengklaim trotoar baru aman bagi pejalan kaki. Keramik yang digunakan juga anti slip atau anti licin. "Saat ini pekerjaan trotoar belum selesai, sehingga masih banyak debu yang membuat trotoar licin jika hujan," kata Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purbalingga Hadi Iswanto. Hadi memastikan, bila pekerjaan sudah selesai dan semua kotoran di atas kemarik sudah dibersihkan, kondisi trotoar tak akan licin lagi. Sebab, keramik yang dipasang jenis keramik luar ruangan yang anti slip atau anti licin. Dia menyebut, keramik yang digunakan untuk membangun trotoar sama dengan keramik yang digunakan untuk membangun trotoar di Jalan Jambu Karang dan Jalan Dipokusumo. "Bisa dilihat sendiri trotoar di dua jalan tersebut tidak licin jika hujan. Jadi masyarakat jangan khawatir," jelasnya. Hadi juga sudah mengecek langsung ke lapangan terkait kualitas keramik yang dipasang rekanan. "Hasilnya, spesifikasinya sama persis dengan keramik yang dipasang di trotoar Jalan Dipokusumo dan Jalan Jambu Karang," tuturnya. Meski demikian, Hadi menuturkan, tetap akan melakukan modifikasi terhadap pembangunan trotoar. Salah satunya membongkar pembangunan bagian trotoar yang kemiringannya melebihi 8 derajat. "Sedangkan untuk bagian trotoar yang turun, keramiknya akan kami ganti dengan keramik yang sedikit kasar," imbuhnya. Terkait lebar trotoar yang dinilai tidak standar, dia beralasan hal itu dilakukan agar trotoar tidak digunakan untuk berdagang. Sebab, banyak ditemukan PKL yang berdagang di atas trotoar. "Ada misi besar dibelakang itu," tegasnya. Dia siap berdiskusi dengan pihak manapun yang ingin membahas pembangunan trotoar jalan. "Kami terbuka dengan masukan semua pihak," tambahnya. (tya/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: