ASN Diminta Tak Pakai Elpiji Subsidi

ASN Diminta Tak Pakai Elpiji Subsidi

PURBALINGGA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) meminta agar Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak menggunakan elpiji 3 kilogram. Rencana ini diusulkan untuk disampaikan kepada seluruh ASN melalui surat edaran bupati. “Kami sedang merancang usulan itu. Kapan waktunya atau pastinya bagaimana juga tergantung dari kebijakan bapak bupati,” kata Kabid Perdagangan Dinperindag Kabupaten Purbalingga Johan Arifin, Selasa (31/10). BELUM TEPAT SASARAN : Distribusi elpiji 3 kilogram belum tepat sasaran karena masih banyak masyarakat mampu yang menggunakan elpiji 3 kilogram. GALUH WIDOERA/RADARMAS Usulan tersebut sejalan dengan hasil rapat kerja Dinperindag dengan Pertamina di Yogyakarta beberapa waktu lalu, agar distribusi elpiji 3 kilogram bisa lebih tepat sasaran. Selain itu, pembatasan penggunaan elpiji 3 kilogram diharapkan bisa mengantisipasi kelangkaan yang sering terjadi di Purbalingga. “Jadi nanti ASN bisa beralih ke bright gas 5,5 kilogram, karena harganya juga tidak terlalu jauh dari elpiji 3 kilogram,” ujarnya. Lebih lanjut Johan mengatakan, bright gas hadir bukan untuk menggantikan elpiji 3 kilogram atau 12 kilogram. Namun sebagai varian baru produk elpiji Pertamina sebagai alternatif masyarakat ekonomi menengah ke atas. “Sebenarnya masyarakat mampu sudah tidak berhak lagi menggunakan elpiji 3 kilogram,” kata Johan. Ditambahkan, ASN dinilai sebagai masyarakat dengan penghasilan menengah ke atas. Nantinya pengguna elpiji 3 kilogram adalah masyarakat dengan penghasilan rendah yang selama ini menerima rastra atau dana bantuan PKH. Johan menuturkan, pemerintah pusat sedang mewacanakan akan mengeluarkan satu kartu terpadu sebagai jaring pengaman sosial terhadap subsidi yang selama ini diberikan untuk masyarakat miskin. “Termasuk subsidi elpiji, pupuk, rastra, dan lain-lain,” imbuh Johan. Selain itu, mengantisipasi kelangkaan menjelang natal dan tahun baru, Dinperindag akan mengusulkan penambahan 10 persen dari kuota normal 20.400 tabung. “Khusus menjelang tahun baru nanti sekitar 22.440 tabung yang akan beredar di Purbalingga, karena berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, konsumsi tabung meningkat,” terangnya. (gal/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: