Dapur Rumah Warga Gunungmalang Longsor

Dapur Rumah Warga Gunungmalang Longsor

PURBALINGGA - Kejadian tak terduga menimpa kediaman Suryi (42), warga Dusun Gunungmalang, Desa Serang RT 6 RW 8 Kecamatan Karangreja. Tidak ada hujan, tidak ada angin, tahu-tahu dapur rumahnya longsor pada Rabu (25/10). Bagian belakang rumah Suryi persis berada di tepi tebing dengan ketinggian sekitar 3 meter. Sementara pondasi atau dinding bata di bagian belakang rumahnya sudah rapuh termakan usia. “Terjadi longsor dengan lebar sekitar 3,5 meter dan panjang 7 meter pada pukul 09.20,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga Satya Giri Podo. TIBA-TIBA : Tanpa ada hujan, dapur rumah milik Suryi yang berada di tepi tebing tiba-tiba longsor, kemarin.ISTIMEWA Beruntung tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp 29 juta. Mengetahui hal tersebut, Bupati Purbalingga meminta BPBD agar segera melakukan penanganan dan memberikan bantuan. “Penanganan sementara kami melakukan assesmen dan memberikan bantuan pangan, sandang, dan triplek,” ujar Giri. Lebih lanjut Giri mengatakan, pada Jumat (27/10), warga Dusun Gunungmalang akan gotong royong melakukan perbaikan dinding dan atap. Sementara jika dilakukan penanganan permanen berupa pembangunan dinding sepanjang 14 meter tinggi 3 meter, diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 29 juta. “Lusa nanti diadakan kerja bakti. Sudah ada triplek di sana, nanti bahan-bahan yang kurang akan dikirmkan lagi dari BPBD,” katanya. Giri menjelaskan, untuk sementara Suryi dan dua penghuni rumah lainnya disarankan untuk tinggal di rumah saudara atau tetangganya saat hujan deras. Hal itu dikarenakan, sebagian dinding rumah mengalami retak dan ditakutkan akan roboh jika terkena hujun deras dan angin. Didampingi aparat desa, Giri mengimbau agar warga waspada terhadap bencana yang mungkin terjadi di Dusun Gunungmalang. Terlebih lagi di musim penghujan dan angin yang bisa sewaktu-waktu mengakibatkan longsor, banjir, dan pohon tumbang. “Beberapa rumah yang ada di tepi tebing diharapkan lebih waspada lagi. Kalau bisa dikuatkan pondasi yang menahan tebing. Tapi harus hati-hati saat melakukan perbaikan atau penguatan. Waspada jika ada tanda-tanda retakan, rongga di pondasi atau tanah, dan material yang berguguran,” pungkas Giri. (gal/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: