Jalan Jambudesa-Karanganyar Ambles
15 KK Terisolir, 4 Rumah Terancam PURBALINGGA – Jalan desa yang menghubungkan Desa Karanganyar dan Desa Jambudesa, Kecamatan Karanganyar, terputus karena retakan tanah dan ambles. Dampaknya, 15 KK terisolir dan 4 rumah di Karanganyar terancam retakan tanah yang lebih parah. Kepala Desa Karanganyar, Tofik mengatakan, jalan patah pada Kamis (12/10) malam kemarin. “Kami sudah melakukan pemblokiran jalan dan warga dua desa terpaksa harus memutar ketika akan ke desa tetangga termasuk Karanganyar,” katanya, Jumat (13/10). TERISOLIR : Jalan desa yang menghubungkan Desa Karanganyar dan Desa Jambudesa yang ada di Dusun III, Desa/Kecamatan Karanganyar retak dan ambles.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS Aspal yang ambles lebih dari 50 sentimeter dan tidak bisa dilalui kendaraan. Padahal jalan tersebut merupakan alternatif dari Jambudesa ke Karanganyar dan menuju Bobotsari. “Desa sudah melaporkan kejadian ini ke Pemerintah Kecamatan. Petugas sudah turun dan mendata. Namun kami tetap khawatir ketika hujan kembali turun, maka potensi bencana lebih besar,” tambahnya. Tofik juga sudah meminta empat KK yang terancam segera pindah ke kerabat lebih awal. Sebab, saat ini beberapa bagian rumah sudah retak-retak. Bahkan sudah sampai ke dalam rumah. Pantauan Radarmas di lokasi, jalan ambles dan patah tidak hanya di Desa Karanganyar, tapi juga terjadi di Desa Kabunderan, Kecamatan Karanganyar. Sedangkan di Desa Jambudesa, jalan ambles separuh dan masih bisa dilewati kendaraan roda dua. Pihak pemerintah desa sudah memberikan informasi kejadian tersebut ke pihak kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga agar kerusakan jalan segera diperbaiki. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga Satya Giri Podo melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik Muhsoni mengatakan, setelah mendapatkan laporan dari warga, pihaknya segera datang ke lokasi kejadian. "Untuk jalan yang putus mungkin sementara tidak bisa dilewati kendaraan. Kami segera melakukan asesmen untuk menentukan langkah penanganannya," tuturnya. (amr/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: