Mayoritas PGOT dari Luar Purbalingga

Mayoritas PGOT dari Luar Purbalingga

Sembilan PGOT Terjaring Razia PURBALINGGA - Sembilan pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT) terjaring razia yang digelar Satpol PP di sejumlah wilayah di Kabupaten Purbalingga, Kamis (12/10). Razia digelar untuk menegakkan Perda Nomor 9 Tahun 2016 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat di wilayah Kabupaten Purbalingga. Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Purbalingga R Imam Wahyudi mengatakan, dari hasil razia, sebagian besar PGOT yang diamankan merupakan warga luar Kabupaten Purbalingga. Dari sembilan PGOT yang dirazia, enam diantaranya berasal dari Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Purworejo dan Jakarta. TERJARING RAZIA : Sebanyak sembilan PGOT terjaring razia Satpol PP, kemarin. Enam diantaranya berasal dari Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Purworejo dan Jakarta.ADITYA/RADARMAS Sembilan PGOT terdiri dari tiga gelandangan yakni Sinur dari Pengadegan, Nina (Jakarta Selatan), dan Dul Masir (Purworejo). Tiga pengamen yakni Priyono (Kandanggampang, Purbalingga), Karyanto (Karangsentul, Purbalingga), dan Yogi Subagyo (Paguyangan, Brebes). Serta pengemis, Muchidi Sarkim (Purwokerto Selatan), Yulianti ( Sokawera, Banyumas), dan Maryan (Sokawera, Banyumas). Ada tiga wilayah yang menjadi sasaran razia. Yakni Kecamatan Purbalingga, Kecamatan Padamara, dan Kecamatan Kalimanah. "Razia kami gelar karena beberapa waktu terakhir kami mendapatkan laporan masyarakat bahwa jumlah PGOT yang ada di Purbalingga jumlahnya meningkat," ujarnya. Dia menambahkan, tindakan yang diambil yakni koordinasi dengan DinsosdaldukP3A, karena PGOT yang terjaring razia tindakan lanjutannya ada di DinsosdaldukP3A. "Mereka kami serahkan ke DinsosdaldukP3A untuk dilakukan pembinaan, agar tidak lagi turun ke jalan," ujarnya. (tya/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: