Yosbi Manuputty, Pelatih Tim Pocil dan PKS Polres Purbalingga
- Butuh Waktu Tiga Bulan Bikin Tim Mahir PBB - Cinta dengan Paskibra dan PBB Tim Polisi Cilik (Pocil) dan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) Polres Purbalingga berhasil meraih prestasi di lomba tingkat Polda Jawa Tengah. Tim Pocil meraih juara ketiga dan PKS meraih juara pertama. Dibalik kesuksesan itu, ada nama Yosbi Manuputty. FOTO BARENG : Yosbi bersama tim Pocil dan PKS binaannya. (ADITYA/RADARMAS) ADITYA WISNU WARDANA, Purbalingga. Peserta dan tamu undangan upacara peringatan HUT Bhayangkara ke 71 di alun-alun Purbalingga, Senin (10/7), dibuat takjub dengan penampilan tim Pocil dan PKS binaan Satlantas Polres Purbalingga. Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM dan Kapolres Purbalingga AKBP Nugroho Agus Setiawan, serta jajaran Forkompinda tak sungkan bertepuk tangan saat tim PKS dan Pocil menampilkan gerakan-gerakan pasukan baris-berbaris (PBB) dan dasar pengaturan lalu lintas. Gerakan PBB dan gerakan dasar pengaturan lalu lintas, diperagakan dengan menarik oleh kedua tim. Dipadukan dengan tarian tradisional Jawa dan wayang kulit, mereka mampu menghibur peserta dan tamu undangan upacara. Di belakang penampilan tim Pocil dan PKS, terlihat sosok pria yang mengenakan topi warna biru bertuliskan Dikyasa Pocil-PKS Purbalingga. Pria berkacamata yang mengenakan baju merah marun tersebut adalah Yosbi Manuputty. Alumni SMKN 1 Purbalingga 2010 ini merupakan pelatih tim Pocil dan PKS Polres Purbalingga, saat berjuang di kejuaraan tingkat Polda Jateng. Diari tangan dinginnya, tim PKS berhasil menjadi juara pertama dan Pocil menjadi juara ketiga. Kepada Radarmas, Yosbi mengaku, dunia PBB bukanlah hal baru baginya. Sebab, saat masih menempuh studi di SMKN 1 Purbalingga, dia tercatat sebagai Pasukan Pengibar Bendera (Paskirba) Kabupaten Purbalingga. Dia merupakan salah satu anggota pasukan saat upacara bendera HUT RI tahun 2008. "Dengan latar belakang itu, kemudian saya mendirikan ekskul Paskibra di sekolah. Hingga saat ini, saya masih berkecimpung di dunia Paskibra dan PBB. Dengan menjadi pelatih di SMKN 3 dan tim PKS dan Pocil Polres Purbalingga," jelasnya. Meski saat ini dia bekerja jauh dari dunia Paskibra dan PBB, hal itu tak membuatnya hilang kecintaan terhadap dunia Paskibra dan PBB. Saat ini, dia memilih menjadi wiraswasta dan "nyambi" menjadi pelatih Paskibra dan PBB di sejumlah sekolah. Dia mengaku, dalam membuat koreografi gerakan-gerakan PBB tak sebatas dari gerakan-gerakan yang sudah ada. "Saya banyak menggabungkan gerakan PBB dengan gerakan variasi, termasuk vairai dengan gerakan tari tradisional Jawa, seperti yang kami tampilkan hari ini (kemarin, red)," ujarnya. Membentuk tim dengan baik, menurutnya, bukan hal yang mudah. Dia mencontohkan, untuk membentuk tim Pocil yang berhasil menjadi juara ketiga di tingkat Polda Jateng, dia mengaku membutuhkan waktu tiga bulan untuk memoles siswa-siswi SDN 1 Bobotsari untuk bisa mahir dari nol. Sedangkan untuk tim PKS, dia mengaku tak banyak mengalami kesulitan. Sebab, anggota tim PKS merupakan binaannya di SMKN 3 Purbalingga. "Hanya butuh satu bulan. Sebab, mereka sudah memiliki dasar," ujarnya. (*/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: