Diusulkan Tambah Armada Taksi di Purbalingga

Diusulkan Tambah Armada Taksi di Purbalingga

Baru Ada 30 Armada PURBALINGGA- Moda transportasi taksi di Purbalingga kini semakin diminati. Armada taksi mulai ada di Purbalingga sejak setahun lalu, namun baru beberapa bulan terakhir dijadikan salah satu pilihan moda trasportasi oleh masyarakat. Dengan banyaknya peminat, 30 armada taksi belum berhasil memenuhi permintaan. DIMINATI : Taksi saat ini menjadi salah satu moda trasportasi yang diminati masyarakat Purbalingga. (AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS) Salah satu pengusaha taksi Kopajar Purbalingga, M Wachyono mengakui, sehari 15 unit armada taksi Kopajar bisa melayani dua orang per unit keluar Purbalingga. Bahkan sempat tidak bisa mengkover konsumen yang lain. “Kami sedang usulkan penambahan armada menjadi 50 unit. Jadi saat ini telah diusulkan kembali bertahap kepaada bupati. Surat sudah kami layangkan dan tinggal menunggu kebijakan bupati. Ini termasuk investasi, jadi pemerintah harus segera memikirkannya dan merealiasikannya,” paparnya, Senin (15/5). Saat ini konsumen taksi di Purbalingga beragam. Ada dari PNS, pengusaha, dan mahasiswa. Tujuan penumpang kebanyakan ke stasiun kereta api Purwokerto, seputar Purbalingga dan kecamatan. “Armada kami tersebar di tempat mangkal seperti kompleks Pasar Segamas, seputar alun-alun, dan RSUD dr Goeteng Tarunadibrata,” katanya. Menurutnya, jika dilihat dari permintaan konsumen di call center taksi, pelayanan kebutuhan taksi semakin meningkat. Jadi tidak diperlukan kajian mendalam untuk merealisasikan penambahan armada. Ketika armada taksi terus merata, maka tidak akan berpengaruh pada keberlangsungan moda transportasi lain. Misalnya bus, angkutan kota dan pedesaan. Karena konsumen taksi juga dari kalangan tertentu. Tidak semua masyarakat menggunakan taksi. Dikatakan, kedepan ketika Bandara Komersil Jenderal Sudirman mulai beroperasi maka keberadaan taksi mutlak dibutuhkan. Apalagi Purbalingga merupakan kota yang berkembang pesat. “Kami optimis adanya taksi akan tetap maju dan tidak menganggu angkutan dalam kota maupun moda transportasi lain. Ketika taksi sudah merata, maka pelayanan akan semakin cepat dan semua bisa menikmati pelayanan sigap dan tidak menunggu armada yang sedang membawa penumpang lain,” terangnya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: