Kementan Tarik Produk Jamur Enoki dari Peredaran, Tercemar Bakteri Mematikan

Kementan Tarik Produk Jamur Enoki dari Peredaran, Tercemar Bakteri Mematikan

Ilustrasi jamur Enoki JAKARTA- Produk jamur Enoki dari Green Co Ltd asal Korea Selatan diduga tercemar bakteri Listeria Monocytogenes. Bakteri ini menyebabkan penyakit Listeriosis yang mempunyai konsekuensi sakit hingga meninggal dunia, utamanya pada golongan rentan, balita, ibu hamil, dan manula. Jamur ini umumnya tercemar di lingkungan pertanian, baik di tanah, tanaman, silase, fekal, limbah dan air. Mengantisipasi itu, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), memerintahkan kepada pelaku usaha untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk jamur enoki itu. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN) yang merupakan jaringan FAO/WHO pada 15 April 2020 terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) bakteri Listeria Monocytogenes ini. "Kami telah melakukan investigasi, importir yang memperoleh produk jamur enoki asal produsen di Korea Selatan yang dinotifikasi oleh kami telah memiliki nomor pendaftaran PSAT dari Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKPP). Pada tanggal 21 April 2020 dan 26 Mei 2020 telah dilakukan sampling oleh petugas OKKPP dan importir diminta agar tidak mengedarkan jamur, sampai investigasi selesai," jelas Agung ke wartawan, Kamis (25/6). Agung menjelaskan, berdasarkan investigasi tersebut, hasil pengujian di laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech memberikan hasil sesuai dengan nomor hasil uji SIG.CL.2020.013381 tanggal 5 Mei 2020 dan SIG.CL.62020.017013 tanggal 10 Juni 2020. "Berdasarkan hasil pengujian tersebut, 5 lot tidak memenuhi persyaratan karena terdeteksi mengandung bakteri Listeria monocytogenes dengan kisaran 1,0 x 104 hingga 7,2 x 104 colony/g alias melewati ambang batas," ungkap dia. Untuk mengantisipasi penyebaran bakteri jenis baru ini, pihaknya memberikan edaran kepada importir untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk jamur enoki dari Green Co Ltd, Korea Selatan. Surat edaran tersebut ditujukan pada Direktur PT Green Box Fresh Vegetables pada 18 Mei 2020. Kemudian pemusnahan sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kg jamur enoki siap edar sudah dilakukan pada 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT Siklus Mutiara Nusantara, Bekasi. "Kami memperketat pengawasan dan menyampaikan notifikasi kepada negara produsen agar dilakukan corrective action. Juga meminta importir jamur enoki agar mendaftarkan produknya ke OKKPP," katanya. Selain memusnahkan jamur enoki yang terindikasi terjangkit bakteri Listeria pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dan berhati-hati dalam membeli produk pangan khususnya pangan segar asal tumbuhan. Pemerintah juga mengimbau pelaku usaha untuk menerapkan praktek sanitasi higienis di seluruh tempat dan rantai produksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Kami juga minta memisahkan jamur enoki yang diimpor dari Green Co Ltd dan mengembalikan kepada distributor untuk ditangani lebih lanjut," jelas dia. Sampai saat ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus KLB karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut. Hal-hal yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian merupakan langkah pencegahan. "Itu bukan wabah, tapi ini pencegahan yang kami lakukan adalah pencegahan," tandasnya. Bakteri Listeria ini dapat dihilangkan melalui pemanasan suhu 75 derajat celsius. Namun, bakteri ini menyebabkan penyakit Listeriosis yang mempunyai konsekuensi sakit hingga meninggal dunia. Kejadian luar biasa L monocytogenes pernah terjadi di Amerika Serikat pada 2014 dan 2020, serta Afrika Selatan tahun 2018, berdasarkan data yang disampaikan INFOSAN pada April 2020. Penyakit mematikan. Dikutip sari laman NPR, Pada 2016 lalu lebih dari 350 produk seperti kacang hijau, brokoli, kacang polong, dan blueberry dijual di bawah 42 merek di toko grosir di AS dan Kanada bahkan ditarik dari peredaran. Meskipun bakteri ini tak terlalu familiar terdengar dibanding Salmonella atau E.coli, namun Listeria adalah yang paling mematikan. Sebagian besar sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat mencegah infeksi, tetapi jika bakteri itu masuk ke dalam aliran darah, maka berpotensi menyebabkan listeriosis dan membunuh 1 dari 5 korban. Orang tua, wanita hamil, bayi baru lahir dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko lebih tinggi terhadap infeksi. Orang yang berusia 65 dan lebih tua empat kali lebih mungkin sakit listeria daripada populasi umum, dan wanita hamil - yang mungkin tidak menderita listeriosis sendiri tetapi bayinya bisa 10 kali lebih mungkin terancam risiko infeksi Listeria bisa 'dibunuh' dengan cara memasak yang benar, tetapi kecuali Anda akan menggunakan termometer untuk memastikan makanan mencapai 165 derajat F (73 derajat Celcius) sebaiknya jangan mengambil risiko. Mengutip laman University of Minnesota Extension, proses pasteurisasi juga bisa membunuh bakteri ini. Namun, kontaminasi dapat terjadi setelah pemrosesan. Listeria tumbuh pada suhu pendingin dan berlipat ganda setiap hari produk yang terkontaminasi disimpan. Ada beberapa jenis makanan yang paling berisiko terkontaminasi bakteri Listeria ini. Beberapa di antaranya adalah susu mentah, keju lembut seperti feta, brie, sayuran mentah, buah-buahan yang dipotong di toko. Selain itu produk daging, makanan kemasan atau frozen food juga berisiko tinggi mengandung Listeria. (dal/fin).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: