Digelontor Dana Rp 3 Miliar, Proyek Air Bersih Kutabawa Purbalingga Direalisasikan Mei

Digelontor Dana Rp 3 Miliar, Proyek Air Bersih Kutabawa Purbalingga Direalisasikan Mei

KARANGREJA- Kurang lebih 7.000 jiwa warga Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja dalam waktu dekat ini bakal terbebas dari kesulitan air bersih. Pasalnya, pada April ini, lelang untk pekerjaan proyek air bersih senilai Rp 3 miliar di wilayah itu bakal dilakukan. Dengan demikian, pada Mei mendatang, realisasi pembangunan fisik sudah dapat dilaksanakan. Kepala Desa Kutabawa, Edi Suroso mengatakan, minggu ini pihaknya dan konsultan akan memastikan kembali titik dan kemiringaan atau koordinat penentuan jaringan. Sebelumnya pemetaan itu sudah ada, namun harus diulang agar lebih optimal grafitasinya. “Dalam beberapa hari terakhir ini, kami terus mempersiapkan diri secara teknis. Bahkan kembali menelusuri dan melihat kondisi di lapangan sampai menyusuri jalur pendakian. Kami siap mendukung dan mempersiapkan semua potensi yang ada,” tutur Edi, Rabu (19/4). Menurutnya, hasil pemantauan riil di lapangan, akan dijadikan bahan pertimbangan realisasi pembangunan bak penampung (reservoir), pipa yang digunakan dan sampai ke bagian paling akhir dan dialirkan kepada warga. Harapannya, dengan adanya sumber air yang dikelola dengan benar, kesulitan air bersih di beberapa wilayah di desanya segera terjawab. Sebelumnya, dari perhitungan awal melalui usulan dari Pemerintah Desa Kutabawa, biaya yang dibutuhkan untuk membangun saluran pipa dari sumbernya sebanyak Rp 5 miliar. “Waktu itu kami hanya ditugasi bupati untuk memfasilitasi dengan KPH Banyumas Timur soal izin dan kerjasama. Anggaran berasal dari Pemprov Jateng melalui Dinas Cipta Karya Provinsi,” tambahnya. Data yang ada, nantinya pipa saluran yang akan digunakan paling tidak lebih dari 15 kilometer. Hal itu disebabkan karena letak dan debit sumber air alam yang ada berada di ketinggian yang cukup signifikan, sekitar 1.600 dpl. Debitnya juga sangat besar dan jika tidak segera dimanfaatkan, dikhawatirkan sia-sia. “Saat ini kami menginvetarisasi kembali lokasi yang akan dijadikan saluran dan sumber lainnya. Jadi, ketika realisasi fisik sudah siap, maka tidak banyak menemui kendala,” tegasnya. Kemudian ketika anggaran yang ada dari APBD Provinsi Jateng masih kurang, maka akan difasilitasi dengan APBD Kabupaten Purbalingga. Selama ini, masyarakat menggunakan penampungan air hujan yang sangat tergantung alam. Karenanya, saat menemukan sumber air, langsung dilakukan pendataan dan usulan melalui OPD terkait. (amr/bdg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: