Pembelajaran Kitab Kuning Dinilai Modern
PURBALINGGA - Pondok pesantren (ponpes) sudah tak asing lagi dengan adanya kajian kitab kuning. Meski kelihatan sangat tradisional, pembelajaran menggunakan kitab kuning dinilai sangat modern. Yaitu seperti metode tematik dalam pembelajaran pendidikan umum saat ini. SAMBUTAN : Anggota DPR RI dari FPKB Taufiq R Abdullah saat pembukaan seleksi tingkat kabupaten Musabaqah Kitab Kuning di aula DPC PKB Purbalingga, Minggu (9/4). (AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS) “Dari beberapa analisa, dalam kitab kuning pola pembacaan berdasarkan arti atau harfiah dan masing-masing pengartian dijelaskan dari berbagai sisi seperti asal-usul bahasa juga keterkaitan dengan tauhid, akhlak dan lainnya,” tutur anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKB Taufiq R Abdullah, saat pembukaan seleksi Musabaqah Kitab Kuning (MKK) di aula Kantor DPC PKB Kabupaten Purbalingga, Minggu (9/4). Pembelajaran model kitab kuning tidak dimiliki lembaga pendidikan lain. Pembelajaran tematik baru digunakan di lembaga pendidikan formal baru-baru ini. Untuk itu, Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar menggagas MKK untuk melestarikan tradisi. "Saat ini di ponpes masih ada yang mengajarkan kitab kuning, tapi yang secara harfiah sudah berkurang. Musabaqah ini juga bertujuan untuk syiar dan memotivasi generasi sekarang dalam meningkatkan kualitas," katanya. Sementara itu, Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM mendukung kegiatan tersebut dan kegiatan keagamaan lainnya. Hal ini sejalan dengan visi misi Kabupaten Purbalingga dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia. Dia juga meminta dukungan dari ulama dan santri untuk bersama-sama membangun Kabupaten Purbalingga. Ketua DPC PKB Purbalingga Slamet Wahidin didampingi Ketua Panitia Mukhlis mengatakan, MKK melombakan empat kategori yaitu kitab Alfiyah Ibnu Malik, Fathul Qorib, Ihya Ulumudin dan Nadhom Imtiti. Kegiatan ini diikuti 100 peserta dari 40 pondok pesantren di Purbalingga. Untuk dewan juri yaitu Kiai Fitron, Kiai Rohib, Kiai Jafarudin, Kiai Imamudin, Kiai Ahmad Khotib dan Kiai Basyir Fadlullah. "Juara I di masing-masing kategori akan dikirim untuk seleksi tingkat zona dua dapil lima Kabupaten, Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, Banyumas dan Cilacap," jelasnya. (adv/amr/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: