Nabila Putri Valensya, Atlet Taekwondo Cilik yang Berprestasi

Nabila Putri Valensya, Atlet Taekwondo Cilik yang Berprestasi

Takuti Lawan dengan Jurus Andalan dan Teriakan Melengking Bercita-Cita Jadi Polwan Meskipun usianya baru 13 tahun, namun cukup banyak prestasi yang diraih Nabila Putri Valensya di olahraga taekwondo. Tidak hanya di wilayah Kabupaten Purbalingga saja, tapi juga di beberapa kompetisi di luar Jawa Tengah. BERPRESTASI : Di usianya yang baru 13 tahun, cukup banyak prestasi yang diraih Nabila. (AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS) AMARULLAH NURCAHYO, Purbalingga Kecil-kecil cabai rawit. Peribahasa ini cocok disandang Nabila Putri Valensya. Salah satu atlet taekwondo Jagratara ini berhasil menjadi juara I dalam kejuaraan Taekwondo Bupati Purbalingga Cup I tahun 2017, yang diadakan di Aula Candra Mahardika Batalyon 406 Candra Kusuma Purbalingga medio Februari lalu. “Dalam bertanding, saya harus percaya diri dan wajib menjatuhkan lawan tanding saya. Namun harus penuh pertimbangan serta strategi, jangan keburu nafsu,” ungkap anak pasangan Adi Pamungkas dan Yuni Sulistianing Asih yang akrab disapa Bila. Gadis kelahiran Purbalingga, 15 Februari 2004 ini mengaku tertarik taekwondo sejak duduk di kelas 4 SDN 3 Purbalingga Wetan. Dia sangat semangat belajar taekwondo dan ingin berprestasi. Salah satu penyemangat Bila dalam meraih juara dalam olahraga taekwondo karena bercita-cita menjadi anggota Polri. Sejak tahun 2014 silam, dia terus berupaya mengumpulkan prestasi sebanyak-banyaknya agar menjadi portofolio ketika mendaftar masuk Polwan. ”Saya suka melihat dan mengamati polisi wanita sejak usia 8 tahun. Mereka terlihat berwibawa dan keren. Lalu saat SMP, saya ingin sekali bisa jadi polisi. Jadi, saya mengumpulkan prestasi dari taekwondo agar mudah masuk polisi,” ungkapnya. Gadis yang masih memegang sabuk kuning ini memiliki strategi andalan disamping mengandalkan jurus-jurus baku taekwondo saat bertanding. Yakni, teriakan yang melengking keras ketika akan melakukan tendangan dengan menggunakan jurus yeop chagi (tendangan samping dengan menggunakan pisau kaki). Selain itu, untuk menghindari munculnya rasa kurang percaya diri, dia memiliki tips yang diajarkan ayahnya. Ayahnya mengajarkan untuk tidak melihat bagan pertandingan agar tidak mengetahui siapa lawan selanjutnya. Dengan begitu, dia bisa fokus memenangkan pertandingan, siapapun lawannya. ”Tips dari ayah saya itu bagus dan betul. Saya jadi tidak grogi,” tambah penyuka pecel lele dan spageti ini. Beberapa kesuksesan yang berhasil diraih Bila di antaranya, saat final Kejuaraan Kyorugi Under 44 Kg Pra Kadet Putri Kelas Pemula Magelang Open Taekwondo Championship Walikota Cup V Se Jawa-Bali dan Invitasi 3-5 Februari 2017 di Magelang. Berturut-turut dia mengeluarkan tendangan andalannya, deol chagi. Jurus itu membuahkan hasil. Dia bisa menang angka, namun masih harus puas juara 2. Di bulan Februari kemarin, Bila dua kali mengikuti Kejuaraan Kyorugi Under 44 kg Pra Kadet Putri Kelas Pemula Magelang Open Taekwondo Championship Walikota Cup V Se Jawa-Bali dan Invitasi 3-5 Februari 2017 di Magelang menjadi juara 2, dan juara I dalam kejuaraan Taekwondo Bupati Purbalingga Cup I tahun 2017 di Aula Candra Mahardika Batalyon 406 Candra Kusuma Purbalingga 19 Februari 2017. "Kalau latihan, setiap Senin-Jumat latihan di Taekwondo Jagratara Gedung Olahraga Mahesa Jenar," ujarnya. Menurut Bila, beladiri bukan hanya untuk laki-laki. Perempuan juga harus bisa beladiri. “Kemampuan membela diri akan sangat bermanfaat, agar kaum kita tak mudah dilecehkan. Mungkin juga kita dapat membantu orang lain ketika membutuhkan pertolongan kita," ujarnya. (*/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: