Armada Taksi di Purbalingga Bakal Ditambah
PURBALINGGA - Organda Purbalingga mewacanakan penambahan pengoperasian armada taksi seiring wacana adanya Bandara Komersil di Kabupaten Purbalingga. Penambahan armada juga dilakukan karena kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi taksi yang terus meningkat. "Ada wacana penambahan 20 armada lagi, namun masih dalam pembahasan. Terutama dengan para awak angkutan kota," tutur Ketua Organda Purbalingga, M Wachyono, Minggu (22/1). Menurutnya, wacana penambahan armada taksi bukan hanya mendukung bakal adanya bandara komersial. Melainkan karena kebutuhan dan permintaan pengguna taksi yang terus meningkat. Sejak dioperasikan pertengahan tahun 2016 lalu, permintaan pemakai jasa taksi mencapai 25 ribu penumpang dengan intensitas setiap hari yang cukup tinggi. Bahkan, pemilik taksi sampai kewalahan menerima permintaan. "Khususnya pada hari libur atau akhir pekan, permintaan melonjak hingga 2-3 kali lipat. Selain itu jika cuaca hujan pada pagi hari permintaan juga selalu naik," tambahnya. Lebih lanjut dikatakan, prosentase pembagian sarana transportasi di Kabupaten Purbalingga sebesar 60-40 persen. Artinya sebanyak 60 persen untuk pengoperasian angkutan kota dan 40 persen pengoperasian angkutan pedesaan, AKDP dan umum. Saat ini keberadaan taksi menyebar ke beberapa titik keramaian. Misalnya seputar alun- alun Purbalingga, rumah sakit, tempat perbelanjaan besar. Tak hanya itu, di wilayah kecamatan seperti Bobotsari dan Kecamatan Bukateja juga akan digunakan sebagai tempat mangkal taksi. "Kami optimis armada segera bertambah. Karena melihat kebutuhan konsumen dan Purbalingga yang semakin ramai," ungkap Wachyono. Sebelumnya, saat pengajuan awal, pihaknya mengusulkan sebanyak 35 unit armada taksi. Namun hanya maksimal 15 taksi dalam tahap awal pelaksanaan operasional. Pengadaan taksi di Purbalingga telah melalui berbagai pertimbangan. Antara lain volume taksi ke Purbalingga dari Purwokerto semakin meningkat. Dia juga mengatakan, dari keterangan pengusaha taksi di Purwokerto, 40 persen pengguna taksi yang berasal dari luar daerah, ternyata warga Purbalingga. Masyarakat membutuhkan angkutan tersebut untuk belanja di Purwokerto atau ke stasiun pada malam hari. Sebagian anggota masyarakat, juga menginginkan sarana transportasi yang lebih eksklusif.(amr/bdg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: