Petani Stroberi Rugi Puluhan Juta Perhari

Petani Stroberi Rugi Puluhan Juta Perhari

PURBALINGGA - Petani stroberi di Desa Serang, Kecamatan Karangreja beberapa pekan terakhir merasa khawatir. Pasalnya, tingginya intensitas hujan mengancam hasil panen. Bahkan petani bisa mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah, karena hasil panen setiap dua hari bisa mencapai 300 kilogram. “Saat ini ada 35 hektare, dan separuhnya lahan stroberi untuk wisata. Hujan yang masih sering turun mengkhawatirkan karena hasil panen jelas rusak,” kata Kepala Desa Serang, Sugito. Sugito menjelaskan, tahun lalu per hari bisa panen 2,5 ton. Jika dihitung per hektare per dua hari 300 kilogram dengan harga perkilogram Rp 50 ribu, maka kerugian petani cukup besar. “Sesuai pengalaman, jika per orang pengunjung membeli sekilo maka dengan kunjungan sekitar 3.000 orang perhari saat kunjungan puncak bisa menyerap hampir 3 ton buah stroberi,” tambahnya. Dia memprediksi musim penghujan akan berlangsung hingga Maret 2017 mendatang. Untuk itu, petani akan mencoba bertahan dan jika memungkinkan akan mencoba bibit yang tahan gangguan hama saat hujan. “Kami khawatir hingga Maret mendatang penghasilan petani akan turun drastis di bawah 50 persen. Ini sangat disayangkan, karena petani menggantungkan hidupn pada perkebunan,” tegasnya. Ditambahkan, dari lahan yang ada saat ini sudah ada 5 hektare yang tutup operasional. Ini disebabkan kondisi alam dan lingkungan sudah tidak mendukung. "Tapi kami tetap berupaya agar Desa Serang yang juga sebagai desa wisata tetap menjadi ikon penghasil stroberi terbesar di Kabupaten Purbalingga dan Barlingmascakeb," terangnya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: