Proyek Jembatan Karangtengah Terancam Molor

Proyek Jembatan Karangtengah Terancam Molor

Lelang Gagal, Tak Ada Peminat PURBALINGGA - Rehabilitasi jembatan Karangtengah-Gambarsari-Toyareka Kecamatan Kemangkon pada tahap awal APBD murni sudah selesai. Namun konstruksi jembatan masih kurang badan jembatan dan jalan. Rencananya bangunan akan dilanjutkan dengan menggunakan APBD Perubahan. Namun proyek ini minim peminat. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Purbalingga Karseno SH mengatakan, jika terlalu lama tidak didapatkan pemenang lelang maka pekerjaan lanjutan bisa molor. “Dilihat dari anggaran bisa ada lelang lanjutan. Namun kemanfaatan untuk masyarakat belum bisa dirasakan. Apalagi ruas jalan ini sangat vital dan sering digunakan sebagai jalan pertanian, pendidikan dan ekonomi,” katanya saat sidak ke lokasi. Dia menilai, belum adanya lelang karena pihak rekanan masih berpikir sisa waktu. Padahal kelanjutan bangunan jembatan sudah lebih ringan dibanding saat merehab awal jembatan yang patah pada bagian gelagar. “Pekerjaan lanjutan tinggal membuat pembatas badan jembatan dan jalan. Itu saya rasa lebih ringan. Bahkan kalau bisa, rekanan yang menggarap saat ini ikut lelang lagi. Tujuannya agar lebih mudah mengetahui kondisi jembatan dari awal,” tuturnya. Anggaran untuk rehabilitasi jembatan sebesar Rp 536.330.000 dengan nilai kontrak yang tercapai Rp 393.900.000. Melalui APBD perubahan tahun ini sudah dianggarkan kurang lebih sama besarnya. Seperti diketahui, sebelum dilakukan rehabilitasi jembatan, ruas jalan raya utama Desa Muntang-Sumilir Kecamatan Kemangkon pada tahun 2015 lalu kondisinya parah dan terancam putus. Pasalnya jembatan Sungai Sana ambles. Padahal jalan menjadi akses utama kedua desa untuk menuju ke jantung kota Kecamatan dan jalur besar arah ke Desa Jompo, Kalimanah. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: