Belajar Sejarah di Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja Purbalingga
PURBALINGGA - Meski sudah dioperasionalkan kembali sejak 2015 lalu, kunjungan wisatawan ke Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja masih belum maksimal. Pengunjung yang datang ke museum yang berada satu kompleks dengan Pendapa Dipokusumo, didominasi pelajar. "Kami bekerjasama dengan sekolah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke museum. Saat hari biasa memang minim pengunjung, baru banyak saat libur sekolah. Sejak direvitalisasi dan dibuka kembali lumayan sudah sekitar 3 ribu pengunjung yang datang," jelas Kepala Seksi Sejarah dan Benda Purbakala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemoda dan Olahraga Kabupaten Purbalingga Rien Anggraeni SPd Diakui, sosialisasi masih sebatas di internal Kabupaten Purbalingga belum sampai luar daerah. "Untuk itu kami membutuhkan bantuan untuk mensosialisasikan bahwa museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja sudah dibuka lagi, setelah direvitalisasi menggunakan dana dari APBD Purbalingga dan APBD Provinsi Jawa Tengah," katanya. Berbagai kegiatan sudah dilaksanakan untuk mengenalkan kembali museum yang sempat tidak operasional, karena transisi pengelolaan. Sebelumnya, museum menjadi satu dengan perpustakaan daerah. Namun setelah perpustakaan daerah pindah lokasi, museum tutup operasional. Dikatakan, untuk sementara pengunjung tidak dipungut retribusi. Sebab museum lebih mengarah ke pendidikan budaya dan sejarah bagi pelajar Purbalingga. Namun tidak menutup kemungkinan akan dikomersilkan, dan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Purbalingga. Sebelumnya hampir setahun museum mangkrak. Dia berharap dengan dioperasionalkannya museum, masyarakat Purbalingga bisa lebih mengenal sejarah Kabupaten Purbalingga terutama di bidang budaya. Berdasarkan pantauan Radarmas, museum yang dibangun untuk mengenang Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja yakni warga Purbalingga yang telah mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan sejak tahun 1921, terlihat lengang jika hari biasa, termasuk kemarin (23/8). Tak ada aktivitas apapun. Hanya ada beberapa orang yang menjadikan kompleks museum sebagai tempat beristirahat. Museum juga telah beralih fungsi sebagai lahan parkir PNS di lingkungan Setda Purbalingga, serta masyarakat sekitar yang mengunjungi kompleks Pendapa Dipokusumo. (tya/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: