Pengembangan Bendung Slinga Dibiarkan Mangkrak Dua Tahun
PURBALINGGA - Realisasi pembebasan lahan terkait pengembangan daerah irigasi (DI) Bendung Slinga, Kecamatan Kaligondang kembali molor dan tak jelas. Sejak tahun 2015 belum terealisasi, tahun 2016 juga masih belum bisa dikerjakan. Padahal pemkab sudah menganggarkan hingga Rp 29 miliar untuk pengadaan tanah. Padahal, dokumen Amdal dan dokumen revisi desain dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Yogyakarta dan konsultan yang ditunjuk sudah selesai. Diduga tidak jelasnya pembangunan bendung Slinga karena sharing anggaran dari pemerintah pusat yang kemungkinan mengalami perubahan. “Kami belum ada informasi resmi soal realisasi fisik pengembangan DI Slinga. Kemungkinan soal anggaran pusat,” kata Ketua Komisi IV DPRD Purbalingga, Sugimin, Minggu (21/8). Seperti diketahui, pengembangan Bendung Slinga dianggarkan kabupaten ke bagian anggaran sebesar 25 persen dari total anggaran. Namun besarannya sampai saat ini belum jelas. Anggaran tersebut diluar anggaran untuk pengadaan lahan melalui pembebasan tanah. “Otomatis jika pengadaan tanah melalui pembebasan lahan juga belum jelas, maka realisasi pembangunan DI Slinga juga belum bisa dipastikan,” tegas Sugimin. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga Ir Sigit Subroto menjelaskan, kemungkinan besar akhir tahun 2016 semua dokumen tuntas. Kemudian akan dibuat tim pengadaan dan pembebasan lahan. Data yang dihimpun Radarmas, hingga akhir tahun 2015 saat pembahasan RAPBD tahun 2016, tercatat dana atau anggaran sharing APBD kabupaten telah disiapkan. Yaitu kurang lebih Rp 20 miliar, hanya saja ada kemungkinan bisa berubah. Progres terakhir, di lokasi bendung saat ini baru pembangunan atau realisasi fisik untuk bangunan penyaring pasir dan lumpur di intake Barat Bendung Slinga. Yakni dengan alokasi dana sebesar Rp 2 miliar, dengan sumber dana APBN melalui BBWS Serayu-Opak. Penyaring pasir digunakan agar air yang masuk ke saluran irigasi sudah lebih jernih dan bersih. Data dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan, saat ini luasan oncoran air untuk persawahan dari bendung Slinga usai dibangun awal hanya sekitar 500 hektare. Padahal target jika sudah pengembangan kembali mencapai 6 ribu hektar lebih. (amr/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: