Pemutaran Film Pulau Buru Tanah Air Beta Didemo Massa, Lalu Dihentikan

Pemutaran Film Pulau Buru Tanah Air Beta Didemo Massa, Lalu Dihentikan

PURBALINGGA - Pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta, karya Rahung Nasution di Aula Hotel Kencana Purbalingga, kemarin (27/5), didemo puluhan massa dari organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Purbalingga. Pemutaran Film Pulau Buru Tanah Air Beta Didemo Massa, Lalu Dihentikan Puluhan massa tersebut menuntut pemutaran film yang menuai kontroversi di beberapa daerah tersebut, dihentikan. Sebab, menurut mereka, film tersebut merupakan bentuk kegiatan yang bisa menumbuhkankembangkan bahaya laten komunis di Indonesia. Akibat demo tersebut, pemutaran film akhirnya dihentikan oleh Polisi, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, massa dari PP Purbalingga tersebut, mulai bertindak anarkis dengan memaksa masuk ke venue kegiatan, yang digelar dalam rangka Festival Film Purbalingga (FFP) 2016. Aksi saling dorong antara Polisi dan pendemo sempat terjadi. Koordinator aksi demo Heri Setiawan mengatakan mengatakan, pihaknya meminta pemutaran film dihentikan. Karena, film Pulau Buru Tanah Air Beta, dinilai bisa membangkitkan paham komunis di Indonesia. "Kami tidak melarang panitia memutar film karya pelajar. Kami hanya meminta film tersebut (Pulau Buru Tanah Air Beta, red), tidak diputar," ujarnya. Sempat terjadi ketegangan, ketika Direktur FFP Bowo Leksono menemui pendemo. Namun, berkat kesigapan Polisi yang berjaga di lokasi, tidak sempai terjadi aksi anarkis. Pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta yang sudah berjalan selama beberapa menit, akhirnya dihentikan. Setelah terjadi kesepakatan antara Polisi, pendemo dan panitia. Direktur FFP Bowo Leksono mengatakan, pihaknya tidak pernah memiliki tendensi apa pun terkait pemutaran film tersebut. Apalagi, sebelum film tersebut diputar, pihaknya terlebih dahulu memutar film karya pelajar Purbalingga. Dia mengaku tidak sepaham dengan tudingan bahwa film tersebut bisa membangkitkan paham komunisme di Indonesia. Menurutnya, pemutaran film tersebut justru menjadi edukasi pencerahan kepada masyarakat, terutama generasi muda, untuk mengetahui sejarah. Antusiasme masyarakat Purbalingga terlihat sangat tinggi, untuk menyaksikan film tersebut. Hal itu, terlihat dengan banyaknya penonton yang hadir dalam pemutaran film itu. Bowo mengaku belum memikirkan apakah akan memutar ulang film tersebut atau tidak. Sebelum terjadi aksi demo, puluhan Polisi dari Polres Purbalingga terlihat berjaga di sekitar venue. Bahkan, Kapolres Purbalingga Agus Setyawan Heru Purnomo SH SIK, juga sempat datang ke lokasi, untuk memantau keamanan pemutaran film. Diberitakan sebelumnya, rencana pemutaran film dokumenter, Pulau Buru Tanah Air Beta oleh Panitia FFP 2016, di Aula Hotel Kencana, mendapatkan penolakan oleh sejumlah ormas. Spanduk penolakan pemutaran film tersebut, pun terpasang di sebelah venue pemutaran film. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: