Belum Dilaunching, Taksi Purbalingga Mulai Beroperasi

Belum Dilaunching, Taksi Purbalingga Mulai Beroperasi

PURBALINGGA – Harapan masyarakat Purbalingga memiliki taksi akhirnya bisa dinikmati sejak kurang lebih tiga hari yang lalu. Meskipun belum dilaunching, beberapa unit taksi Purbalingga Koperasi Angkutan Jalan Raya (Kopajar) tampak mulai beroperasi. Pengelola berdalih, hal itu dilakukan karena banyaknya permintaan taksi sebagai jasa angkutan ke stasiun Purwokerto. [caption id="attachment_104738" align="aligncenter" width="960"]OLYMPUS DIGITAL CAMERA OLYMPUS DIGITAL CAMERA[/caption] “Kami mulai beroperasi karena banyak telepon masuk minta taksi dioperasikan. Rata- rata permintaan didominasi pengguna jasa ke stasiun saat malam,” ungkap Koordinator Kopajar Purbalingga, HM Wachyono, Selasa (10/5). Dia juga menjelaskan, kemungkinan launching taksi dilakukan pekan ini oleh Bupati Purbalingga, Tasdi SH MM. Saat ini, operasional taksi ini juga sudah dilengkapi izin trayek dan uji kelaikan dan syarat lainnya. Sehingga operasional mulai dilakukan. Lukman, salah satu sopir Taksi Kopajar Purbalingga mengaku sudah mengoperasikan taksinya sejak 3 hari yang lalu. Dia mengaku lebih awal beroperasi karena banyak permintaan. “Kami sudang mengantongi surat-surat, uji kelaikan dan perizinan. Tinggal  tunggu launching saja. Hanya saja mobil ini sudah dibeli sejak 4 bulan yang lalu, dari pada tidak segera dipakai kan jadi tidak produktif,” kata Lukman saat berada di seputar kota Purbalingga, kemarin. Lukman menambahkan, hingga kini belum ada aturan yang pasti dari Pemkab dan Organisasi Angkutan darat (Organda) Purbalingga soal tarif. Sehingga pihaknya menyamakan dengan tarif taksi-taksi yang ada di Purwokerto. “Tarif setiap buka pintu langsung dikenakan Rp 6.000, setelah jalan akan dikenakan Rp 4.250 per kilometer," rincinya. Dia mengaku, selama tiga hari ini, baru melayani tiga penumpang saja. Selain mengandalkan permintaan resmi dari penumpang yang menghubungi kantornya, ia juga mengandalkan komunikasi dengan kerabatnya serta aktif mempromosikan lewat media sosial. Sementara itu, dari minimal 15 unit taksi yang disediakan Kopajar, hingga kini baru beroperasi empat unit. Sisanya masih menunggu launching dan regulasi lebih lanjut. Sopir taksi lainnya, Lutfi (35) mengaku baru mengoperasikan taksinya kemarin. Namun hingga siang hari belum ada penumpang. “Kami berharap usai dikenalkan atau launching resmi oleh bupati,  masyarakat semakin mengenal adanya taksi di Purbalingga,” ungkapnya. Lutfi juga mengaku, karena belum ada kesepakatan dan regulasi, maka pihaknya belum berani mangkal di tempat khususnya di terminal. Sejauh ini pihaknya baru berani mangkal di pusat keramaian atau di seputar Alun-alun Purbalingga.(amr) KETERANGAN FOTO MANGKAL : Dua unit taksi Kopajar Purbalingga ketika berada di seputar Alun- alun Purbalingga, baru- baru ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: