Dindik Kecewa Masih Ada Siswa Konvoi Motor

Dindik Kecewa Masih Ada Siswa Konvoi Motor

Perayaan Kelulusan Siswa PURBALINGGA- Perayaan kelulusan siswa SMA sederajat, Sabtu (7/5) kemarin masih diwarnai aksi corat- coret pakaian dan konvoi motor oleh siswa. Hal itu sangat disayangkan Kadindik Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi. Pihaknya menilai kegiatan itu tidak mendidik dan bernilai negatif. FTA“Kami sangat menyayangkan aksi itu. Padahal sejak jauh hari sudah kami sosialisasikan melalui sekolah dan semua elemen pendidikan dan lainnya. Namun di hari pengumuman, tetap ada yang melakukan aktifitas negatif itu,” ungkap Gunawan, Minggu (8/5). Dia juga mencontohkan, ada sebagian siswa yang merayakan kelulusan dengan pentas seni dan bakti sosial pada hari yang sama. Seharusnya ini bisa menjadi contoh dan mendidik generasi selanjutnya. “Kalau hanya hura- hura dan berpotensi menganggu jalan, dan aktifitas masyarakat, sudah tidak benar. Selain itu jika konvoi motor akan rawan kecelakaan lalulintas. Kami mengapresiasi langkah kepolisian membantu menertibkan siswa yang merayakan kelulusan kemarin,” imbuhnya. Sementara itu seluruh siswa SMA sederajat dinyatakan lulus karena nilai ujian nasional (UN) bukan menjadi satu-satunya indikator kelulusan. "Semua lulus, tapi kami belum mengetahui apakah tahun ini ada penurunan atau kenaikan rata-rata nilai UN. Besok Senin (hari ini,red) baru kita rapatkan dengan seluruh sekolah SMA sederajat. Tapi dari info awal, hasilnya cukup bagus, siswa peraih nilai sempurna bertambah," jelasnya. Tahun ini peraih nilai UN tertinggi adalah Bagas Anindito siswa kelas XII MIPA 5 SMA 1 Purbalingga dengan jumlah nilai 547,5 dan rata-rata 91,25. Adapun perinciannya nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia 92,00, Bahasa Inggris 78,00, Matematika 100, Fisika 95,00, Kimia 87,50 dan Biologi 95,00. Seperti diiketahui, nilai UN bukan menjadi satu-satunya indikator kelulusan. Aturan kelulusan siswa yaitu nilai ujian sekolah dan nilai UN. Semua dirapatkan kembali secara pleno dan penentuan final ada di rapat sekolah. Sehingga evaluasi yang akan dilakukan tetap mengarah ke masing- masing sekolah bersangkutan. Sementara itu Ketua Komisi III DPRD Purbalingga HR Bambang Irawan mengatakan, pihaknya belum mendapatkan data lengkap tentang hasil UN. Jika memang ada peningkatan, ia sangat mengapresiasi kerja keras siswa dan pihak sekolah. Namun jika ada penurunan nilai UN harus disikapi secara bijak. Artinya dari segi negatif, penyelenggara pendidikan harus lebih serius lagi dalam mendidik siswa terutama di bidang akademik. Sedangkan dari segi positif, hasil yang didapat dalam UN merupakan hasil murni kerja keras para siswa. Dengan sistem UN berbasis komputer, siswa lebih jujur dalam mengerjakan UN tanpa ada kecurangan di dalamnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: