Enam Sekolah Ditinjau Tim Verifikasi Adiwiyata
MAN Unggulkan "Banyu Mili" PURBALINGGA-Sebanyak enam sekolah di Purbalingga yang menjadi peserta penilaian program Adiwiyata tingkat provinsi mendapatkan kunjungan dari tim verifikasi lomba adiwiyata Provinsi Jawa Tengah, Jum'at (22/4). Mereka mengadakan peninjauan langsung berdasarkan portofolio dari sekolah peserta lomba adiwiyata itu. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Purbalingga, Ichda masrianto M Kes yang ikut mendampingi tim verfifikasi itu mengatakan, enam sekolah itu adalah SD Negeri Purbalingga Lor 2, SD Negeri Kembaran Kulon 1, MAN Purbalingga, SMA Negeri 2 Purbalingga, SMA Negeri 1 Bobotsari dan SMA Negeri 1 Rembang. "Tim verifikasi ini dibagi menjadi dua. Masing-masing melaksanakan verifikasi di tiga sekolah," tutur Ichda. Beberapa poin yang diverifikasi adalah cara pemilahan dan pengolahan serta pemanfaatan sampah organik dan anorganik, kebersihan lingkungan sekolah, tercukupinya air bersih, penghijauan sekitar sekolah dan kantin sekolah yang ramah lingkungan. Di MAN Purbalingga, tim verifikasi merasa cukup terkesan dengan semangat kerjasama antara guru dan para siswa dalam mengupayakan sekolah yang berwawasan lingkungan. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu dibenahi seperti pemilihan tanaman, penambahan pot tanaman dan lainnya."Seperti tanaman toga yang ada, perlu disiapkan lebih baik lagi," tutur Ari Santoso, salah satu anggota tim verifikasi adiwiyata Provinsi Jawa Tengah. Dalam lomba adiwiyata itu, MAN Purbalingga mengunggulkan salah satu kegiatannya yakni konsep budidaya tanaman yang terpadu dengan budidaya ikan yang dinamakan "banyu mili'. Kotoran ikan yang mengendap di dasar kolam disalurkan melalui pipa paralon untuk diurai dengan mikroba. "Air dan kotoran ikan yang sudah terurai tersebut disaliurkan kembali menuju pot-pot yang berisi tanaman. Air tersebut sudah mengandung pupuk dan sangat baik untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Setelah melewati pot tanaman yang juga berfungsi sebagai filter, air akan masuk ke kolam ikan lagi," tandas Setyo dan Anggi Setiyawan, aktivis Ekskul KIR Cendekia MAN Purbalingga didampingi guru pembimbing, Hartawan. Kepala MAN Purbalingga, Drs Suratno MPdI mengatakan, mengupayakan sekolah yang sejuk, asri dan berwawasan lingkungan telah dilakukan sejak lama baik ada lomba maupun tidak ada lomba. "Karena, lingkungan sekolah yang sejuk akan mendukung kegiatan belajar mengajar," tuturnya.(bdg/opl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: