DBD Ancam Purbalingga

DBD Ancam Purbalingga

[caption id="attachment_97235" align="aligncenter" width="100%"] Ilustrasi[/caption] Januari Terjadi 54 Kasus PURBALINGGA- Meski mengalami tren penurunan dari tahun sebelumnya, namun  Demam Berdarah Dengue (DBD) masih mengancam Purbalingga. Sejak 1-27 Januari ini, terjadi 54 kasus positif DBD di sejumlah wilayah kecamatan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Purbalingga, dr Nonot Mulyono MKes melalui Kasi Pengendalian Penyakit, Ediyono menjelaskan, pada tahun 2014  lebih dari 300 kasus DBD terjadi di Purbalingga. Kemudian menyusul tahun 2015 terjadi penurunan menjadi 200 lebih kasus DBD. Namun di tahun 2015 DKK mencatat ada 5 orang korban meninggal akibat serangan nyamuk Aides Aigepty pembawa virus dengue itu. Kasus akhir tahun 2015 menimpa warga Desa Penaruban Kecamatan Kaligondang dengan seorang anak kecil meninggal. Saat ini dinas sedang memantau dan menetapkan peringatan bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Bojongsari. Wilayah itu masuk endemis DBD dan dilakukan pengasapan atau fogging.  "Sebaran DBD yang tercatat di kami sejak 1-27 Januari itu tersebar di 21 wilayah,” ungkapnya. menurut Ediyono,  kasus Januari ini lebih tinggi dibanding tahun lalu di periode yang sama. Tahun 2015 lalu tercatat 254 kasus DBD dan lima diantaranya meninggal dunia. Kemudian  kasusnya terjadi pada bulan Mei. Untuk mengantisipasi penyebaran lebih banyak penyakit DBD, Dinas Kesehatan terus menggiatkan budaya hidup sehat diantaranya menggalakkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Upaya itu sangat efektif untuk memutus penularan penyakit mematikan yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asean itu. "Banyak yang menyepelekan kegiatan PSN ini. Padahal kalau menjadi budaya semua warga, DBD bisa diminimalisir," ujarnya. Dia mengimbau  selain menggalakkan PSN, masyarakat juga harus memahami “jam makan”' nyamuk Aides Aigepty. Dalam sehari, nyamuk itu menggigit di dua periode, yakni pagi dari pukul 06.00 - 10.00 WIB dan sore pukul 15.00-17.00 WIB. "Kita akan korrdinasi dengan Dinas Pendidikan supaya ikut mengimbau penggalakkan PSN di sekolah-sekolah," imbuhnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: