TPA Baru Berpotensi Naikkan Biaya Angkut

TPA Baru Berpotensi Naikkan Biaya Angkut

[caption id="attachment_96812" align="aligncenter" width="100%"] Ilustrasi[/caption] Realisasi Fisik Tunggu Anggaran PURBALINGGA – Realisasi pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah pengganti TPA Banjaran Kecamatan Bojongsari masih terus berjalan. Hasil studi kelayakan penentuan lokasi, Dukuh Mlayang Desa Sidareja, Kaligondang dipastikan menjadi penggantinya. Namun, TPA baru itu dipastikan berpotensi menaikkan biaya operasional atau biaya angkut kendaraan karena pertimbangan jarak. “TPA Banjaran memiliki jarak rata- rata 7 kilometer. Namun TPA yang baru di Desa Sidareja kira- kira harus menempuh jarak 18 kilometer. Ini jelas bisa membengkakkan anggaran untuk operasional,” kata Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga, Purnawan Setiadi, kemarin. Pemkab bakal menanggung pembengkakan biaya transport tersebut jika tetap memilih di calon lokasi yang baru itu. Ia juga menyebutkan, di Purbalingga idealnya memiliki dua TPA sekaligus. "Dua TPA itu untuk menampung sampah dari wilayah Utara dan TPA untuk wilayah Selatan termasuk kota," ungkapnya. Wawan menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini memiliki pilot project TPA Regional, atau satu TPA untuk antar kabupaten. Sehingga TPA dapat berada di kabupaten lain dan dipakai bersama. Khusus untuk wilayah Purbalingga dan sekitarnya belum menjadi pilot project itu. “Butuh kerjasama antar pemerintah kabupaten. Keuntungan TPA Regional, semua biaya operasional ditanggung oleh Pemprov beserta perlengkapannya. Imbasnya, hal itu lebih meringankan beban anggaran pemkab Purbalingga,” rincinya. Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Purbalingga, Ichda Masriyanto menjelaskan, tahun 2015 kemarin studi kelayakan menyatakan jika Dukuh Mlayang Desa Sidareja Kecamatan Kaligondang layak. Saat ini tahapannya menyusul dokumen lingkungan, pengadaan lahan dan Design Engineering Detail (DED). “Harusnya sudah dianggarakan tahun 2016 ini bersamaan untuk DED, dikumen lingkungan dan pengadaan lahan. Kami berharap ada tindaklanjut anggaran. Sehingga tahun 2017 menyusul pembangunan atau realisasi fisik TPA,” paparnya, Jumat (22/1). Kepala Bappeda Purbalingga, Ir Setiyadi mengatakan, anggaran untuk pembangunan TPA yang baru memang belum dipasanag di APBD 2016. Karena pemerintah masih fokus ke kegiatan revitalisasi Pasar Bobotsari, sejumlah pelebaran jalan menuju lokasi wisata dan lainnya. “Adanya kondisi ini (belum dianggarakan, red) bukan berarti Pemkab tidak ada perhatian membenahi TPA. Namun tetap ada prioritas, hanya saja karena saat pembahasan untuk luas lahan pengganti TPA belum fix, maka belum dianggarkan,” katanya.  (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: