Himpaudi Sukses Gelar Diklat PTK PAUD

Himpaudi Sukses Gelar Diklat PTK PAUD

Tingkatkan Kompetensi dan Kualitas SDM PURBALINGGA-Himpunan Pendidik dan TEnaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Purbalingga sukses menyelenggarakan diklat berjenjang tingkat dasar bagi pendidik dan tenaga kepndidikan (PTK) PAUD di Purbalingga. Minggu (17/1), Himpaudi menghadirkan pemateri dari Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemateri yang juga menjabat sebagai Kasubdit  Perencanaan Kebutuhan, Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi (PKPKK), Drs Nasrudin menyampaikan berbagai informasi seputar Kebijakan pembinaan guru dan tenaga kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Menurutnya, sesuai dengan ketentuan, pendidik PAUD harus memiliki standar kualifikasi akademik dan kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Pendidikan anak usia dini dilaksanakan sejak anak lahir karena PAUD merupakan upaya pembinaan yang ditujukan anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. "Pendidikan anak usia dini itu dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anam memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut. Ini juga harus dilakukan dengan benar. Jangan sampai guru melakukan malapraktek dalam mendidik anak," tutur nasrudin di hadapan 260-an peserta diklat. Pendidik PAUD menurutnya harus senantiasa mengedepankan kasih sayang. Pasalnya, anak usia dini sedang mengalami puncak  masa pertumbuhan otak. Anak harus selalu mendapatkan stumulasi agar kecerdasan anak berkembang dengan baik. "Menurut  ahli neurologi   pada saat lahir otak bayi mengandung 100 sampai 200 miliar neuron atau sel syaraf yang siap melakukan sambungan antar sel. Sekitar 50 persen kapasitas kecerdasan manusia telah terjadi ketika usia 4 tahun. Stimulasi pada usia lahir-3 tahun ini jika didasari pada kasih sayang  bahkan bisa merangsang 10 triliun sel otak. Namun dengan satu  bentakan saja 1 miliar sel otak akan rusak, sementara tindak kekerasan akan memusnahkan 10 miliar sel otak," tambahnya. Nasrudin juga menambahkan, program peningkatan kualifikasi GTK PAUD dan Dikmas dilaksanakan melalui dua hal. Yakni, melalui program bantuan pendidikan melalui mekanisme reguler dan bantuan pendidikan melalui mekanisme konversi. Kepada para peserta, Nasrudin berpesan agar pendidik dan tenaga kependidikan PAUD harus menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. Selain itu harus mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.Tak kalah penting, PTK PAUD juga harus bisa memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai amanat yang diberikan. Diklat berjenjang tingkat dasar yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Purbalingga itu ditutup langsung oleh Ketua Himpaudi Purbalingga, Tohar SE. Tohar berharap, Diklat tersebut diharapkan menambah kemampuan dan kualitas SDM PTK PAUD di Purbalingga.(bdg/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: