Pemimpin Baru Harus Siap Dikritik

Pemimpin Baru Harus Siap Dikritik

PURBALINGGA- Pasca pilkada bupati dan wakil bupati, Kabupaten Purbalingga segera memiliki pemimpin definitif. Pemimpin baru ini memikul beban yang berat. Selain harus memahami kebutuhan rakyatnya, seorang pemimpin juga harus siap dikritik. Hal itu dikatakan oleh Tim Siasah PCNU Purbalingga, Akhmad Khotib saat Diskusi Paska Pilkada "Menuju Purbalingga Ke Arah yang Lebih Baik" yang digelar oleh LSM Ash-shuffah di RM Wapo, Minggu (17/1). “Seorang pemimpin yang dipilih oleh rakyat harus bisa merasa terbebani oleh penderitaan yang dialami oleh rakyat yang dipimpinnya. Rakyat butuh ini, butuh itu, pemimpin harus tahu apa kebutuhan rakyat dan harus bisa memenuhinya. Pemimpin juga harus memiliki sifat kasih sayang dan menerima setiap kritik dari rakyatnya. Siap memimpin, siap juga dikritik,” tegas Khotib. Pemateri lainnya, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga Divisi Sosialisasi, Hubungan dan Partisipasi Masyarakat, Pendidikan Pemilih, Mey Nurlela mengatakan, angka partisipasi Pilkada di Purbalingga menempati lima besar terendah di Jawa Tengah. Padahal, sosialisasi diklaim paling gencar dengan melibatkan seluruh elemen. “Kami sudah maksimal melakukan sosialisasi baik dari pemerintah maupun partai politik dan tim sukses pasangan calon bupati dan wakil bupati. Dari analisis KPU, banyak perantauan yang tidak pulang untuk menggunakan hak pilihnya. Soal ketidakpercayaan pada calon pemimpinnya, kami tidak tahu," rinci Nurlela. Sementara itu Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Purbalingga, Dewi Palupi Cahyaning Wiyati mengatakan, paska Pilkada, kondisi Purbalingga cukup tenang tanpa ada gejolak. Ia mengapresiasi pada kedua paslon karena yang menang tidak sombong, yang kalah juga legawa. "Saya percaya, dendam politik hanya terjadi saat pilkada dan akan segera berlalu. Sekarang suasana sudah tenang, dan ini menjadi langkah yang baik untuk bupati terpilih bisa segera merealisasikan janji-janjinya untuk membangun Purbalingga lebih baik," katanya. Ketua LSM Ash-shuffah, Ali Imron mengatakan, diskusi tersebut digelar sebagai refleksi dari hasil Pilkada 9 Desember lalu. Hasil diskusi itu menghasilkan sumbang saran bagi bupati terpilih untuk bisa merealisasikan visi misi yang telah dijanjikan. (amr) KETERANGAN FOTO Gayeng : Diskusi paska pilkada berlangsung gayeng antara narasumber dengan peserta, Minggu (17/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: