Setahun, Purbalingga Dikunjungi 1,5 Juta Wisatawan

Setahun, Purbalingga Dikunjungi 1,5 Juta Wisatawan

PURBALINGGA - Selama satu tahun lalu, wisatawan yang mengunjungi sejumlah objek wisata di Kabupaten Purblaingga mencapai 1,579 juta orang lebih. Jumlah tersebut naik sebanyak 200 ribu wisatawan, dibandingkan tahun 2014, yang hanya mencapai 1,319 juta lebih. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga Drs Subeno SE MSi mengatakan, selama 2015, kunjungan wisatawan ke sejumlah daya tarik wisata di Purbalingga mencapai 1.579.098 orang. Kunjungan terbanyak berasal dari wisatawan lokal. Sedangkan, kunjungan wisatawan mancanegara tercatat hanya 203 orang.  “Dengan jumlah capaian kunjungan ini, Kabupaten Purbalingga memberikan sumbangan kunjungan wisatawan terbesar ke empat  se Jawa Tengah," ujarnya, kemarin (8/1). Dia mengklaim, dibanding kabupaten di wilayah eks Karesidenan Banyumas, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Purbalingga masih jauh lebih banyak dibandingkan daerah lainnya. "Dari jumlah kunjungan wisatawan selama 2015, sumbangan terbesar masih dipegang oleh Owabong Water Park yang mencapai lebih dari 800 ribu wisatawan, kemudian Sanggaluri Park 229.695 orang, Goa Lawa 52.050 orang, Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuranmas 114.598 orang," jelasnya. Selain itu, Kolam renang Tirto Asri Walik 89.968 orang, Buper Munjuluhur 34.756 orang, wana wisata Serang (6.196), Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman (10.191), Pendakian Gunung Slamet (6.971), Agro wisata Lembah Asri Serang (221.4800, serta Desa wisata Panusupan termasuk didalamnya Petilasan Ardi Lawet mencapai (14.063). Dia mengungkapkan, masih ada data kunjungan wisatawan yang belum masuk ke Dibudparpora. Yakni, Usman Janatin City Park, pemandian alami Karangcegak, dan sejumlah desa wisata lainnya. “Dengan kunjungan wisatawan yang meningkat, tidak saja berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) utamanya obyek yang dikelola oleh Dinbudparpora, tetapi juga pada pergerakan ekonomi masyarakat Purbalingga," imbuhnya. Subeno menambahkan, wisata minat khusus seperti pendakian Gunung Slamet ternyata sangat luar biasa peminatnya. Pada tahun 2015 saja, ketika pendakian Gunung Slamet baru dibuka mulai 15 September, tercatat hingga 31 desember sudah dikunjungi 6.971 orang. Dari target PAD Rp 14 juta, bisa tercapai 28 juta, atau melebihi 100 persen. “Pada tahun 2016 ini saja, untuk pendakian Gunung Slamet dari target Rp 14 juta, sudah tertutup Rp 16 juta. Pendapatan itu tercapai hanya dalam waktu tiga hari saja, yakni pendakian antara tanggal 1 hingga 3 Januari 2016,” tambahnya. (tya/bdg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: