Dinsosnakertrans Minta Bantuan Kemensos

Dinsosnakertrans Minta Bantuan Kemensos

[caption id="attachment_94323" align="aligncenter" width="100%"] Ilustrasi[/caption] Relokasi 43 KK Warga Cikal PURBALINGGA - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Purbalingga mengupayakan bantuan kepada Kementrian Sosial (Kemensos) untuk merelokasi 43 Kepala Keluarga (KK) Dukuh Cikal Kecamatan Karangjambu, yang terancam longsor. Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Dinsosnakertrans Purbalingga, Ngudiarto kepada Radarmas, kemarin (7/1). "Kami sudah membuat suratnya, kami tinggal mengatarkannya ke Kemensos. Mudah-mudahan kami bisa mendapatkan dana bantuan relokasi tersebut," jelasnya. Dia menambahkan, jika dikabulkan oleh Meteri SosialĀ  Khofifah Indar Parawansa, masing-masing KK akan mendapatkan dana bantuan relokasi Rp 25 juta. Hal itu, bisa semakin mempercepat proses rekolasi warga Cikal. Dia mengungkapkan, rencana tersebut juga didukung sepenuhnya oleh Pj Bupati Purbalingga Drs Budi Wibowo MSi. "Pak Bupati sudah memberikan tanda tangan di surat yang akan kami kirimkan," jelasnya. Ditemui di lokasi yang sama Camat Karangjambu Momot Prabowo mengaku sudah mendapatkan kabar tersebut. Dia berharap langkah Pemkab Purbalingga, bisa terealisasi. Sebab, warga Dukuh Cikal sudah ingin segera menempati tempat rekolasi. Sebab, saat ini sudah masuk ke musim penghujan, sehingga sewaktu-wajtu longsoran bisa menimpa rumah mereka. "Warga masih bertahan di rumahnya saat ini, karena tenda relokasi yang telah disiapkan belum dilengkapi listrik, serta fasilitas lainnya. Sehingga, warga enggan pindah," ungkapnya. Diberitakan sebelumnya, relokasi 43 memasuki babak baru. Pemkab dan Kodim 0702 Purbalingga telah mendirikan tenda darurat di lokasi relokasi untuk masyarakat Dukuh Cikal. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Priyo Satmoko menjelaskan, pendirian tenda nantinya akan digunakan untuk transit warga cikal setelah beraktivitas. Pembangunan tenda di Dukuh Jlewus atau tempat relokasi tersebut akan diprioritaskan bagi perempuan dan anak-anak Dukuh Cikal. Sebab selama ini warga merasa tidak tenang dan mengungsi selama musim hujan karena khawatir longsoran bukit setinggi 150 meter di belakang pemukiman akan terjadi. Priyo menjelaskan, saat ini proses pengerjaan relokasi masih terus dikebut. Bahkan, alat berat juga sudah didatangkan ke lokasi untuk membantu percepatan proses relokasi.(tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: