1.060 Pendaki Rayakan Tahun Baru di Slamet

1.060 Pendaki Rayakan Tahun Baru di Slamet

PURBALINGGA - Dibukanya kembali jalur pendakian Gunung Slamet, melalui Pos Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, dimanfaatkan betul oleh para pendaki, dalam momen pergantian tahun 2016. Dari data di Pos Bambangan, 1.060 pendaki merayakan malam pergantian tahun, di puncak Gunung Slamet, yang memiliki ketinggian 3.428 mdpl ini. Kepala Bidang Pariwisata, Dinbudparpora Kabupaten Purbalingg Ir Prayitno MSi mengatakan, sebagian besar pendaki tersebut berasal dari Bekasi, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bandung, dan sejumlah kota lain di Jateng, Jabar dan Jatim. "Selain itu juga ada 12 pendaki dari luar negeri, masing-masing dari Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam," katanya, kemarin (1/1). Dia menambahkan, para pendaki mulai membanjiri pos pendakian di Dukuh Bambangan, Kamis (31/12) pagi.  “Mereka kebanyakan datang secara berombongan. Dalam satu grup ada lima hingga sepuluh orang. Bahkan ada yang 20 orang. Namun juga ada yang datang dua orang dalam satu kelompoknya,” imbuhnya. Dia menambahkan, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, semua pendaki kami data di pos Bambangan. "Setiap ketua kelompok juga kami wajibkan meninggalkan identitas  berupa KTP atau SIM serta nomor kontak,” katanya. Dia menjelaskan, petugas di posko Bambangan yang dibantu dari SAR Purbalingga, serta relawan Gunung Slamet juga membagikan lembaran informasi berupa jalur pendakian. Serta tata cara dan larangan selama melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet. “Lembar informasi ini untuk memberi kemudahan bagi para pendaki yang hendak menuju puncak. Jika terjadi sesuatu pada rombongannya, bisa segera mengontak pada nomor kontak yang tertera dalam lembaran tersebut,” ujarnya. Prayitno menambahkan, kondisi puncak Gunung Slamet lumayan dingin dan sesekali terjadi hujan. Para pendaki diminta waspada terhadap serangan hipotermia dan jalan setapak yang licin. Dia juga mengungkapkan, dalam beberapa hari terakhir, terjadi beberapa insiden. Beberapa pendaki telah melaporkan ke petugas dan SAR di Bambangan dan meminta evakuasi karena kedinginan atau jatuh terkilir. “Sejak tanggal 27 Desember hingga 31 Desember, tercatat ada tujuh pendaki yang meminta dievakuasi dari beberapa pos. Dua orang mengalami hipotermia, tiga orang jatuh patah tulang dan dua orang mengalami pingsan,” ungkapnya. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: