Lagi? Warga Purbalingga Terlibat ISIS
Ditangkap di Singapura PURBALINGGA- Ini bisa jadi catatan tersendiri bagi pimpinan Purbalingga yang baru. Seorang warga asal Kabupaten Purbalingga bernama Risno (28), daru Desa Candinata, Kecamatan Kutasari, ditangkap jajaran kepolisian Singapura. Dia diduga terlibat organisasi ISIS.Sebelumnya juga sempat mencuat pemberitaan tentang Iskandar Sobri, warga Padamara, yang juga mantan dosen Unsoed, telah bergabung dengan ISIS. Iskandar Sobri pergi ke Suriah pada tahun 2014 silam. Sementara, Risno ditangkap polisi Singapura ketika dia bersama tiga warga Bekasi hendak terbang ke Suriah. "Kami telah mendapatkan laporan tersebut. Setelah di cek memang benar Risno adalah warga Purbalingga," kata Kepala Kantor Kesbangpol Purbalingga Satya Giri Podo kepada Radarmas, kemarin (22/2) petang. Empat orang tersebut ditangkap saat transit penerbangan Jakarta-Suriah di Bandara Changi Singapura, Jumat (19/2) lalu. Tiga warga lainnya yang ditangkap masing-masing adalah MKR (Bekasi), USM (Jakarta) dan MMM (Jakarta). Berdasarkan hasil penelusuran sebelumnya mereka tinggal di Bogor. "Paspor Risno dikeluarkan oleh kantor Imigrasi Bogor," terangnya. Setelah ditelusuri memang Risno merupakan warga Purbalingga. Lelaki dengan pendidikan akhir SLTP tersebut memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK)330307612880001. Pekerjannya sebagai pegawai swasta. Risno juga belum menikah. Dia merupakan anak pasangan Yasroji dan Kisem. "Kami sedang melakukan pendalaman data dan penelusuran tentang latar belakang Risno dan keluarganya," kata Giri. Saat ini Risno dan tiga temannya sudah dikembalikan ke Indonesia. Keempatnya masih menjalani pemeriksaan intensif oleh jajaran Kepolisian Daerah Riau. Mengenai proses hukum selanjutnya kemungkinan ditangani oleh kepolisian Riau. "Kami akan melakukan koordinasi dengan instansi dan lembaga terkait. Hal ini sebagai bentuk cegah dini dan deteksi dini terhadap keberadaan kelompok radikal di Purbalingga," tandasnya. (tya/dis)
Sudah Dua Bulan Hilang Kontak
Polres Geledah Rumah Risno 3 JANUARI lalu menjadi hari terakhir Risno pulang ke Candinata sebelum dia ditangkap polisi Singapura. Risno tak sendirian. Dia pulang ke kampung halamannya bersama sepuluh orang yang tak dikenal keluarga. Kakak pertama Risno, Manisah menuturkan, saat pulang terakhir, Risno hanya berpamitan ke Jakarta untuk bekerja lagi. Setelah itu, meski SMS dan telepon tersambung, namun tidak pernah ada respon dari adiknya. Kelurga pun cemas. Mereka semakin merasa tak karuan ketuka melihat tayangan televisi jika anggota Risno diamankan aparat. :Saat terakhir pulang membawa kurang lebih 10 orang. Saya tidak kenal, katanya dari Jakarta, Temanggung, Semarang dan Jawa Timur. Ke rumah mencarter kendaraan dari terminal. Kemudian mereka pergi lagi setelah kurang lebih seminggu di rumah. Mereka menyewa kendaraan bak terbuka," ungkap Manisah sembari berkaca- kaca, Senin (22/2) malam. Risno pergi merantau ke Bogor sejak dua tahun silam. Sebelumnya, ia yang lulus SMP sempat bekerja sebagai penyadap nira (penderes pohon kelapa). Kemudian pamit ke Bogor karena diajak tetangganya bernama Ratno warga Dukuh Ngabean, Desa Candinata, Kecamatan Kutasari. "Kami hanya tahu kalau dia (Risno, red) bekerja di pondok. Adik saya juga katanya di pondok itu bekerja masak. Kami tidak mengira ternyata dapat kabar dari televisi jika adik kami ditangkap oleh aparat keamanan karena itu (terduga simpatisan ISIS, red). Kami hanya bisa pasrah. Semoga baik-baik saja," tambahnya. Sementara itu, sekira pukul 21.30, Kapolres Purbalingga dan jajarannya tiba di rumah orangtua Risno, Yasroji. Polisi mengggeledah semua ruangan. Kapolres Purbalingga AKBP Anom Setyadji SIK menjelaskan jika penggeledahan rumah tersebut dilakukan untuk memcari benda-benda yang kemungkinan terkait dengan ajaran paham radikal yang didalami terduga Risno. "Mohon maaf malam ini kami belum bisa menyimpulkan. Apakah benar ada keterkaitan atau tidak, masih harus kami analisis dari hasil penggeledahan ini. Besok (hari ini) kami berikan keterangan resmi," tandas Kapolres, semalam. Pantauan Radarmas di lokasi, sejumlah anggota Polres membawa beberapa barang dari dalam rumah seperti buku- buku, pakaian dan lainnya. Namun hingga penggeledahan berakhir sekira pukul 22.30, Kapolres belum bisa berkomentar detil semua barang- barang itu. (amr/dis)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: