Biaya Haji Bakal Pakai Rupiah
[caption id="attachment_99694" align="aligncenter" width="100%"] grafis-haji[/caption] Kemenag Sterilisasi Jamaah yang Pernah Berhaji JAKARTA- Pembahasan ongkos haji antara Komisi VIII DPR dengan Kementerian Agama (Kemenag) mencapai sejumlah kesepakatan penting. Diantaranya adalah penggunaan kurs rupiah untuk komponen penerbangan haji. Dengan cara ini ongkos pesawat haji tidak terpengaruh ancaman penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD). Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, biaya pesawat haji masuk kategori ongkos haji dalam negeri. Meskipun operasional pesawat terbang terentang antara Indonesia hingga Arab Saudi, tetap dihitung sebagai operasional di dalam negeri. "Panja BPIH (biaya penyelenggaraan ibadah haji, red) menetapkan bahwa seluruh biaya haji dalam negeri menggunakan kurs rupiah," kata dia, kemarin (22/2). Politikus PAN itu menuturkan selama ini tender angkutan udara haji menggunakan kurs USD. Sistem ini berpotensi menimbulkan kerugian ketika dalam waktu tertentu nilai USD menguat dibandingkan rupiah. Tetapi ketika nilai tender sudah diputuskan dalam kurs rupiah, berapapun nilai USD tidak akan mempengaruhinya. Saleh mencontohkan seperti orang yang membeli tiket penerbangan internasional menggunakan uang rupiah tiga bulan sebelum keberangkatan. Dengan penggunaan uang rupiah, dia tidak khawatir lagi potensi kenaikan biaya penerbangan terkait fluktuasi nilai tukar USD terhadap rupiah. Dia berharap pihak Garuda dan Saudi Arabia Airlines bisa mengikuti ketentuan baru ini. "Kita berharap mereka menerima dengan sistem tender menggunakan rupiah," jelasnya. Aturan baru berikutnya adalah seluruh transaksi operasional haji di Arab Saudi, menggunakan kurs riyal. Selama ini ada sejumlah pembayaran transaksi di Saudi yang masih menggunakan kurs USD. Sehingga lagi-lagi pemerintah Indonesia harus menanggung selisih ketika nilai USD menguat dibanding riyal. Di antara pembayaran di Arab Saudi yang menggunakan mata uang USD adalah untuk general service fee sebesar USD 100 per jamaah. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Jamil mengatakan transasksi dalam negeri menggunakan mata uang rupiah sudah menjadi aturan Bank Indonesia (BI). Dia mengatakan Kemenag harus mengikutinya. Termasuk untuk urusan penyelenggaraan ibadah haji. Dia berharap perubahan ini tidak sampai mengganggu jadwal penetapan BPIH 2016. Jamil mengatakan Kemenag menargetkan sekitar satu sampai dua bulan lagi BPIH 2016 sudah bisa ditetapkan. Sehingga masyarakat bisa segera menyiapkan uang untuk pelunasan. Pihak Garuda belum bisa dimintai komentar tentang pemberlakuan mata uang rupiah untuk penerbangan haji. Saat dihubungi, Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar mengatakan sedang rapat dengan jajaran Garuda. Selain urusan penggunaan mata uang dalam pendanaan haji, Kemenag juga mematangkan sistem penyaringan jamaah haji reguler. Tujuannya adalah calon jamaah haji yang berhak melunasi BPIH 2016, adalah jamaah yang sama sekali belum pernah berhaji. "Deteksi jamaah yang sudah pernah berhaji kita mulai tahun ini," kata Kabag Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag Hasan Afandi. Untuk mendukung pendataan ini, setiap calon jamaah akan dimintai data sidik jari dan foto untuk database Siskohat. Kebijakan Kemenag untuk pembatasan ini adalah, jamaah yang baru berhaji dalam rentang 10 tahun, tidak bisa mendaftar. Mereka baru bisa mendaftar haji di tahun kesebelas setelah haji terakhirnya. Afandi menuturkan sistem ini diterapkan demi keadilan. Masyarakat yang pernah berhaji, diharapkan legawa untuk tidak berhaji dulu. Aturan ini tidak berlaku untuk para petugas pembimbing haji, yang idealnya harus sudah pernah berhaji. Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar mengatakan, pihaknya siap menjalankan keputusan pemerintah. Termasuk untuk urusan penerbangan haji yang menggunakan mata uang rupiah. "Sebagai maskapai tanah air, kami juga ingin berkontribusi untuk membuat rupiah kuat," katanya. Benny menjelaskan, Garuda tidak mempermasalahkan ketika nanti tender haji menggunakan mata uang rupiah. Terkait dengan potensi nilai tukar rupiah terhadap USD melemah, dia mengatakan secara bisnis Garuda sudah mengantasipasinya. Namun mengacu tren yang terjadi saat ini, Benny optimistis penguatan rupiah terhadap USD berjalan langgeng. "Harapan kami langgeng terus sampai masa haji selesai," ujarnya. Dia menjelaskan sampai saat ini Garuda masih membuat hitung-hitungan biaya penerbangan haji. Meskipun haji adalah kegiatan rutin tahunan yang mereka ikut, Benny mengatakan tetap harus ada perhitungan riil ongkos penerbangan haji. (wan/agm)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: