Pengembangan Padi Organik Diperluas

Pengembangan Padi Organik Diperluas

PERDANA: Petani merontokkan padi organik perdana yang mereka tanam. (FIJRI/RADARMAS) Petani Dawuhan Dorong Petani di Luar Wilayah TAMBAK-Peluang ekonomi padi organik masih menjanjikan. Oleh karena itu, sebanyak 22 orang petani di Desa Watuagung Kecamatan Tambak menjajal tanaman padi perlakuan organik pada areal persawahan seluas 2 hektare. Ubinan pada panen perdana tanaman padi organik. Hasilnya, memuaskan. Produktivitas gabah kering panen mencapai 8,8 ton/hektare. Wagimin, salah satu petani, menceritakan tergiur menanam padi organik setelah belajar pada Kelompok Tani Marsudi Among Tani Dawuhan Kecamatan Banyumas. "Dari perhitungan ubinan, produktivitas panen padi organik kisarannya sama dengan padi kimia," ujar Wagimin, Selasa (22/2) . Wagimin mencatat produktivitas panen padi perlakuan kimia antara 8 sampai 9 ton/hektare. Petani telah banyak mengeluarkan biaya pembelian pupuk kimia untuk perawatan. Dengan beralih ke organik. Biaya perawatan dapat ditekan. Sebab, tidak lagi mengandalkan pupuk kimia. "Dan dengan beralih ke organik. Kesejahteraan petani akan meningkat. Karena harga beras organik lebih tinggi," imbuh Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Banyumas wilayah binaan Dawuhan, Sugiyanto, yang hadir dalam kegiatan ubinan. https://radarbanyumas.co.id/kartu-tani-dijatah-pupuk-majemuk/ Tidak hanya penyuluh, Slamet selaku Ketua Kelompok Tani Marsudi Among Tani Dawuhan juga datang. Dalam upaya perluasan tanaman padi organik, mereka siap melakukan pendampingan. Meskipun berada di luar wilayah Kecamatan Banyumas. Sebelumnya, beberapa kali Slamet datang untuk mendampingi. Sehingga, Wagimin dan petani lain dapat langsung bertanya mengenai kondisi tanaman padi. "Kami dampingi sampai tanaman padi organik panen," tandas Sugiyanto. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: