Peralatan Minim Sendat Evakuasi Bencana
SIAGA: Rapat koordinasi kebencanaan Forkopincam dengan ormas dan relawan. SUMPIUH - Permasalahan minim peralatan kebencanaan mencuat dalam rapat koordinasi antara Forkopincam Sumpiuh bersama ormas dan relawan bencana. Hal tersebut berdampak pada tersendatnya evakuasi. Kepala Dusun II Desa Selandaka Warsih mencontohkan dalam penanganan terdampak bencana angin kencang berupa bangunan tertimpa pohon. Evakuasi kerap lamban. "Butuh gergaji untuk evakuasi tapi kesulitan untuk cepat mendapatkan," ujar Warsih di Pendopo Kecamatan Sumpiuh. Ketua Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Sumpiuh Gustono menambahkan padahal bencana terjadi hampir setiap tahun atau rutinan. Akan tetapi, kesiapsiagaan bencana di desa rawan masih kurang. "Saya amati, safety atau keamanan di lokasi bencana belum lengkap. Misalnya, banjir. Korban nekat mengungsi jalan. Seharusnya, ada alat pelindung diri seperti pelampung," papar Gustono, Kamis (11/11). Oleh karena itu, rapat koordinasi menjadi evaluasi bagi desa rawan bencana. Agar lebih memperhatikan kelengkapan peralatan kebencanaan dan keamanan. Pertimbangannya tidak mungkin dalam waktu sekejap ketika terjadi bencana. Relawan atau lembaga penanganan bencana sampai di lokasi. Sehingga, perlu ketersediaan peralatan dan keamanan di lingkungan lokasi rawan bencana. https://radarbanyumas.co.id/butuh-minimal-sejam-mdmc-purbalingga-evakuasi-sarang-tawon/ "Safety dan peralatan kebencanaan sangat penting," imbuh Gustono. Beberapa desa di Sumpiuh rawan bencana. Mulai dari banjir hingga tanah longsor. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: