Petani Nekat Tanam Padi Lagi di Desa Dawuhan Banyumas, Pertaruhan di Masa Tanam 3

Petani Nekat Tanam Padi Lagi di Desa Dawuhan Banyumas, Pertaruhan di Masa Tanam 3

TANAM PADI : Areal persawahan tanaman padi organik di Desa Dawuhan. BANYUMAS - Masa tanam tiga pada umumnya petani menanam palawija atau membiarkan saja tidak digarap. Di Desa Dawuhan Kecamatan Banyumas petani padi organik nekat tanam padi lagi. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Banyumas Sugiyanto menuturkan sekitar tiga hektare areal persawahan ditanam padi organik di musim tanam tiga. Pada awal tanam petani terkendala kekurangan air. Sehingga harus menggunakan pompa air untuk mengambil air ke sungai. "Petani adu nasib tanam padi lagi di masa tanam tiga. Ketika bisa panen, akan mendapatkan harga jual mahal. Karena yang lain tidak menanam," ujar Sugiyanto, Senin (4/10). https://radarbanyumas.co.id/gropyokan-petani-di-kawunganten-tangkap-1-709-tikus/ Terlebih yang ditanam adalah padi organik. Peluang pasar masih tinggi. Oleh karena itu, petani berupaya menangkap kesempatan. Namun demikian, ada hal yang menjadi catatan PPL. Tetap sebaiknya sawah ditanami padi pada musim tanam 1, padi masa tanam dua dan musim tanam tiga palawija. "Ketika musim tanam tiga adalah padi maka siklus hidup hama terutama wereng tidak terputus. Karena selalu tersedia makanan," jelasnya. Guna mengantisipasi adanya organisme penggangu tanaman seperti serangan wereng. Petani antara tujuh sampai sepuluh hari sekali melakukan penyemprotan pestisida nabati. Selain wereng, ancaman hama burung pipit terhadap tanaman padi yang mrocot. Serangan burung dapat berpengaruh signifikan pada hasil panen apabila sedang sangat banyak. "Usia tanaman padi 55 hari. Sampai saat ini belum ada serangan hama dengan rutin penyemprotan pestisida nabati," tutup Sugiyanto. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: