Pengamen di Kota Purwokerto Menjamur, Satpol PP: Orangnya Itu-Itu Saja, Ada Tambahan Paling Temannya
PURWOKERTO - Keberadaan pengamen badut, manusia silver dan grup tek-tek di sejumlah jalanan protokol Kota Purwokerto kian menjamur. Hal itu diungkapkan oleh Kabid Tibum Tranmas Satpol PP Banyumas, Pujar Seno. https://radarbanyumas.co.id/tega-bayi-10-bulan-dicat-silver-untuk-ngemis/ Dimana seiring dengan adanya pandemi, jumlah pengamenpun dijalanan Kota Purwokerto mengalami peningkatan "Sekarang kondisinya semakin menjamur, mungkin karena pandemi, sehingga lagi susah cari makan. Karena kalau dari pengamatan secara umum meningkat," katanya kepada Radarbanyumas.co.id, Kamis (30/9). Aktivitas pengamen dijalanan Kota Purwokerto meningkat, Ia melanjutkan, untuk pengamen yang kerap terjaring rasia, pelakunya merupakan orang yang sama. "Kalau yang terjaring biasanya itu-itu saja, paling ada tambahan tetapi hanya teman-temannya, apalagi manusia silver itu pelakunya sama, pelakunya itu-itu saja," tambahnya. Adapun pengamen yang terjaring rasia, mulai dari pengamen badut, manusia silver, dan grup tek-tek sepanjang tahun ini dari data Satpol PP terdapat 32 orang. "Setiap hari kita patroli, dan karena kita acuannya aduan masyarakat, tetapi pas kita kesana tidak ada, pertama mereka tahu jam-jam kosong operasi mereka sudah tahu, kalau jam dua itu mereka operasi atau misalkan sudah jam pulang mereka operasi, kalau malam mereka operasi," jelasnya. Selalu beraktivitas pada jam kosong operasional, selain itu dalam penertiban, pihaknya mengakui, tidak ingin melakukan kejar-kejaran dengan pengamen. "Yang kedua kalau kita sifatnya rasia pakai mobil pakai seragam, begitu tahu dari jauh ada mobil satpol mereka langsung lari, sementara kita kalau kejar-kejaran berisik, nanti kalau mereka ketabrak motor mobil yang disalahkan siapa, begitu," pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: