Air Melimpah, Pintu Air Ditutup di Daerah Notog Patikraja
TANAM: Areal ujicoba pengairan basah kering tanam bibit padi. PATIKRAJA - Sistem pengairan basah kering pada areal persawahan seluas 1.200 meter persegi di Desa Notog Kecamatan Patikraja mulai berjalan. Tantangannya, di musim penghujan yang debit air kecenderungan selalu tercukupi. https://radarbanyumas.co.id/kerajinan-kain-lurik-sulit-regenerasi-di-tanggeran-somagede-khawatir-alat-tenun-mubazir/ Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD PU) Wilayah Banyumas Imam Pamungkas menjelaskan ketika debit air sawah tercukupi. Maka pintu air dari saluran ditutup. "Pintu air ditutup dan dianggap basah. Walaupun seharusnya sedang jadwal kering," terang Imam, Selasa (28/9). Agar ujicoba basah kering tetap teratur dan terukur sesuai jadwal di musim penghujan. Maka lebih diperhatikan debit air yang ada di areal persawahan. "Kondisi basah dengan aturan debit air yang sesuai dengan rumus kebutuhan," imbuh Imam. Dengan demikian, sistem pengairan basah kering tidak hanya dapat diaplikasikan pada musim tanam kemarau. Pada musim penghujan pola pengaturan kebutuhan air tetap dapat dilakukan. Selama ini petani belum menghitung kebutuhan air dalam menggarap sawah. Pengairan sawah masih acak-acakan. Seperti diakui oleh Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Daerah Irigasi Kediri Patikraja, Kasrun, bahwa selama ini pengairan sawah petani tidak terukur dan tidak teratur. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: