Sembako Cantel di Masjid Al-Iman Kebokura Sumpiuh, Berbagi di Tengah Pandemi, Ambil Sesuka Hati, Syaratnya Pak
BERBAGI SEMBAKO: Seorang warga tengah mengambil kebutuhan makanan yang diperlukan di tempat Sembako cantel jogo tonggo di Masjid Al-Iman, Kelurahan Kebokura, Kecamatan Sumpiuh. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS Sudah lebih dari setahun lamanya. Sembako cantel jogo tonggo di Masjid Al-Iman, Kelurahan Kebokura, Kecamatan Sumpiuh bertahan. Tidak banyak tips agar sembako cantel terus berjalan. Hanya berpegang pada prinsip kebermanfaatan untuk sesama. Terlebih di masa pandemi Covid-19. https://radarbanyumas.co.id/semangat-sembako-cantel-di-kebokura-sumpiuh-jalan-terus/ FIJRI RAHMAWATI, BANYUMAS SELEPAS subuh di setiap hari Jumat, halaman Masjid Al-Iman yang berada di RW 02 Kelurahan Kebokura sudah hiruk pikuk. Marbot masjid, Suparman dibantu empat orang. Di pagi buta, menerima berbagai jenis kebutuhan pokok dari donatur. Beras, lauk pauk, sayur mayur, buah-buahan, minyak goreng, bumbu dapur, jajanan dan lainnya. Sembako lalu dipilah dan dikemas dalam plastik-plastik untuk dicantel. Ada juga yang diletakan di meja saja. Pengurus sembako cantel, Suparniatun menceritakan, peminat sembako cantel mengalami peningkatan. Hal tersebut ditengarai sebagai imbas PPKM darurat. Kesulitan ekonomi menjadikan sembako cantel pilihan untuk memenuhi kebutuhan dalam sehari. Dapat meringankan beban pengeluaran. "Lebih banyak warga yang mengambil sembako cantel di masa PPKM darurat. Tidak hanya warga di lingkungan RW. Warga dari desa lain juga datang," kata Suparniatun, Jumat (9/7). Tercatat ada beberapa warga dari Desa Selanegara yang mendatangi sembako cantel RW 02 Kelurahan Kebokura. Juga warga Kelurahan Sumpiuh dan Kradenan. Pengurus tidak memberlakukan persyaratan khusus untuk warga luar yang membutuhkan sembako. Hanya diminta memakai masker secara benar dan antri menjaga jarak. Tingginya animo warga baik di lingkungan sekitar maupun luar kelurahan atas sembako gratis, melecutkan semangat pengurus terus mempertahankan jogo tonggo sembako cantel. "Selalu koordinasi dengan donatur agar sembako cantel tetap bertahan. Terus bisa menebar kebaikan dan bermanfaat serta berkah. Tidak terasa jogo tonggo sejak awal pandemi sampai hari ini," imbuh Suparniatun. Pengurus bersyukur, donatur konsisten memasok kebutuhan untuk jogo tonggo di Masjid Al-Iman. Sehingga dengan meningkatnya peminat, sembako cantel tidak sampai kekurangan. Warga yang mengambil sembako cantel bebas memilih dua jenis yang diinginkan. Namun tak jarang ada yang meminta tambahan bahan pangan. Dengan alasan tidak mempunyai di rumah. Misalnya, warga sudah mengambil lauk dan sayur. Tapi masih membutuhkan cabai atau bumbu lainnya. Maka dipersilahkan untuk membawa pulang yang diperlukan. "Monggo, warga dari mana saja yang membutuhkan datang ke Masjid Al-Iman untuk mengambil sembako cantel. Jam enam pagi sudah siap," tandasnya. Terpisah, Samini, seorang janda, rutin datang ke sembako cantel Masjid Al-Iman. Jam setengah tujuh pagi sudah di lokasi. "Sembako cantel sangat bermanfaat untuk warga yang membutuhkan," ujarnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: