220 Hektare Tanaman Padi Mati, Pencari Ikan Lalu Tebar Jala di Sawah
PENCARI IKAN: Warga mencari ikan di areal persawahan yang terdampak banjir. FIJRI/RADARMAS KEMRANJEN - Tanaman padi di areal persawahan Desa Sirau Kecamatan Kemranjen terdampak banjir akhir Juni lalu. Akibatnya hampir seluruh tanaman tidak bisa diselamatkan atau rusak. "Dari jumlah areal persawahan seluas 225 hektare, sekitar 98 persen tanaman padi habis. Hampir semuanya rusak," rinci Kepala Desa Sirau Mualliful Khasan, Rabu (7/7). Sepekan sejak terjadi banjir, genangan di sawah bahkan belum surut. Petani belum bisa melakukan aktivitas dan tidak dapat berbuat banyak. https://radarbanyumas.co.id/27-hektare-sawah-diserang-wereng-di-sumpiuh-dan-tambak/ "Belum tahu ini mau bagaimana petani setelah sawah surut. Nyebar benih lagi tapi bingung juga," imbuh Mualliful di kantor desa. Pertimbangannya, ketika kembali menggarap sawah dari proses awal, musim diperkirakan memasuki kemarau. Sehingga muncul kekhawatiran tanaman padi nantinya kekurangan air. Akan tetapi, ketika membiarkan sawah tanpa digarap, petani tidak kalah bingung. Sebab sawah merupakan sumber penghasilan petani. "Di Sirau ini, tidak dapat mengikuti irama pola tanam yang dijadwalkan. Baru bisa tanam, usia belum sampai sebulan ada banjir," ujar Mualliful. Mayoritas petani sudah tanam benih dua kali pada musim tanam ke dua. Jika genangan surut dan ada penanaman maka untuk yang ketiga kalinya. Oleh karena itu, diharapkan segera ada realiasasi penanganan banjir di Sirau. Agar petani merasakan cukup tanam sekali dan bisa panen. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: