300 Siswa Setukpa Polri Positif Covid-19

300 Siswa Setukpa Polri Positif Covid-19

Ilustrasi JAKARTA – Sebanyak 300 siswa Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan Polri (Setukpa Lemdikpol) Lido, Sukabumi, Jawa Barat positif terpapar virus corona. Hasil itu diperoleh usai 1.550 siswa menjalani rapid test. Ratusan siswa yang belum menunjukkan gejala covid-19 itu diisolasi di Lido sebagai orang dalam pemantauan (ODP), sementara lainnya dipulangkan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono menerangkan, rapid test covid-19 itu dilakukan usai ditemukan kasus positif covid-19 di lingkungan Setukpa. “Saat ini 300 siswa yang dinyatakan positif usai rapid test tersebut ada di Setukpa, kemudian 1.250 siswa lainnya itu cuti. Dari 300 ini sudah dilakukan langkah oleh Setukpa, Pusdokes Polri, SDM Polri, dan Kasetukpa,” ucap Argo. Penyebaran wabah covid-19 di lingkungan Setukpa Polri bermula dari keluhan sembilan siswa yang mengalami gejala demam berdarah. Lantaran mengalami gejala yang sama, kesembilan siswa itu pun melakukan tes cepat atau rapid Test. Hasilnya, tujuh siswa dinyatakan positif. Argo menuturkan, ketujuh siswa tersebut telah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Kramatjati, Jakarta. Sementara itu, dua siswa lainnya menjalani perawatan di RS Bhayangkara Brimob Jakarta. Kepala Pusat Dokter dan Kesehatan Polri Brigjen Musyafak menerangkan, ratusan siswa yang terindikasi positif covid-19 ini belum sepenuhnya positif. Hal tersebut lantaran tes yang dijalani baru sebatas tes cepat menggunakan sampel antibodi. Untuk hasil akurat, sambungnya, perlu tes Polymerase Chain Reaction (PCR). “Rapid test ini hanya memeriksa antibodi tidak spesifik covid-19. Mungkin, tubuh sudah membentuk antibodi infeksi virus yang lain, bisa saja. Tapi meskipun demikian, saya sebagai kapusdokkes Polri, diperintah pak Kapolri menangani ini,” katanya dihubungi, Rabu (1 /4). Sebanyak 300 siswa terindikasi positif covid-19 ini dikategorikan Musyafak sebagai ODP. Mereka kemudian diisolasi di asrama dengan sistem one man one room. Asrama tersebut, kata Musyafak, berjarak satu kilometer dari pemukiman warga. “300 ini dalam suatu dormitory yang aman tidak dekat dengan masyarakat, dan itu diisolasi, dalam ruangan satu orang satu ruangan,” terang jenderal bintang satu ini. Selama menjalani masa isolasi selama 14 hari, ratusan calon perwira polisi ini menjalani program yang telah ditetapkan Pusdokkes Polri. Dijelaskan Musyafak, kondisi ratusan calon perwira polisi ini dalam keadaan sehat. Mereka bakal rutin diberi vitamin c baik tablet maupun injeksi selama diisolasi. Sejumlah tenaga medis juga disiapkan Musyafak untuk memantau kondisi mereka. “Kemarin juga sudah saya injeksi vitamin c, dan rencana seminggu sekali selama isolasi 14 hari ini. dan kemudian saya kasih vitamin c tablet, imbos dengan harapan yang 300 itu ada peningkatan imunitas atau kekebalan atau daya tahan tubuh meningkat lah,” imbuhnya. Sebelumnya, Musyafak juga telah melakukan tes rontgen kepada 300 siswa Setukpa ini. Hasilnya, tidak ditemukan kerusakan akibat inveksi virus. Musyafak juga menyediakan pendampingan psikologis bagi para siswa yang diisolasi agar kondisinya tetap prima. “Karena yang lain siswanya kan sudah dikembalikan ke daerah, yang negatif itu. Ini kan secara psikologis mungkin ada bagaimana kan,” katanya. Meski belum positif sepenuhnya, Musyafak menggunakan tes swab ke ratusan siswa tersebut. Rencananya, tes ini bakal dilakukan usai masa isolasi selesai.(irf/gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: