Akibat Banjir, 381 Hektare Sawah Se-Kecamatan Sumpiuh Terancam Puso

Akibat Banjir, 381 Hektare Sawah Se-Kecamatan Sumpiuh Terancam Puso

MELUAS: Genangan air di persawahan masih belum surut. FIJRI/RADARMAS SUMPIUH - Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sumpiuh mencatat luasan areal persawahan terdampak banjir meluas. Ketimbang banjir sebelumnya, lebih dari dua kali lipat. "Luas lahan sawah terdampak banjir mencapai 381 hektare. Pada banjir sebelumnya, hanya 150 hektare sawah puso," rinci Mantri Tani BPP Kecamatan Sumpiuh Kanti Yualita, Rabu (25/11). Penambahan luasan terdampak karena desa yang kebanjiran juga bertambah. Tidak hanya dipicu oleh luapan dan jebol tanggul sungai. Kondisi diperparah oleh tanggul saluran irigasi jebol. https://radarbanyumas.co.id/150-hektare-sawah-dinyatakan-puso-akibat-banjir-di-sumpiuh/ Oleh karena itu, usia persemaian antara satu hingga tujuh hari setelah semai sulit terselamatkan. Bagi kelompok tani yang mengalami kerugian, dapat mengajukan proposal bantuan benih ke dinas. "Proposal direkomendasikan bagi petani terdampak yang belum memperoleh bantuan benih," imbuh Kanti di kantornya. Pada banjir sebelumnya, desa terdampak puso telah memperoleh bantuan benih. Diantaranya, Pandak, Kemiri dan Kuntili. Penambahan areal persawahan terdampak banjir meliputi empat desa. Yakni Selandaka, Karanggedang, Lebeng dan Nusadadi. Ada beberapa varietas padi yang ditanam petani. Misalnya mekongga, logawa, ciherang dan Inpari. Usia tanaman antara 20 sampai 30 hari setelah semai. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: